Islam di Jepang

SEJARAH ISLAM DI JEPANG

Hanya terdapat sedikit sekali catatan sejarah yang merekam tentang
hubungan antara Islam dengan Jepang sebelum mereka membuka negaranya
pada tahun 1853, walaupun diyakini bahwa sudah banyak muslim yang
datang ke nagasaki berabad-abad sebelumnya.
Agama Islam pertama kali dikenal oleh masyarakat Jepang adalah sek itar
tahun 1877 yang bersamaan waktunya dengan hadirnya agama Nasrani dari
Barat ke negara tersebut. Seiring kemudian muncul buku terjemahan bahasa
Jepang mengenai riwayat hidup Nabi Muhammad. Hal ini secara langsung
membantu Islam menempatkan diri pada wacana intelektual warga
setempat.
Kontak penting lainnya adalah tahun 1890 saat sebuah kapal laut milik
Kerajaan Turki Ottoman bernama Ertuğrul singgah di Jepang dalam rangka
menjalin hubungan diplomatik. Dari sinilah warga Jepang jadi lebih
mengenal Islam serta kebudayaannya.




Ertuğrul (Ottoman frigate)

Adapun orang Jepang pertama yang memeluk Islam adalah Mitsutaro
Takaoka tahun 1909. Dia lantas mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka
setelah melaksanakan ibadah haji. Namun, penelitian lain menyebutkan
bahwa orang Jepang bernama Torajiro Yamada kemungkinan merupakan
pemeluk Islam pertama di sana dan pernah berkunjung ke Turki.
Komunitas muslim baru ada setelah kedatangan pengungsi dari Uzbek,
Kirghiz, Kazakh, dan kaum Tatar Muslim yang lari akibat terjadi Revolusi
Bolshevik di Rusia selama Perang Dunia I. Pemerintah kekaisaran Jepang
kemudian bersedia menyediakan lahan bagi tempat tinggal mereka di
beberapa kota hingga membentuk komunitas-komunitas kecil.
Dengan munculnya komunitas muslim ini, tak lama akhirnya didirikanlah
sejumlah bangunan masjid. Salah satu yang dianggap penting adalah masjid
Kobe yang dibangun tahun 1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Berkat
kontak-kontak yang intens dengan pemeluk Islam, beberapa penduduk
Jepang pun beralih ke Islam saat itu.

Islam justru mengalami perkembangan pesat selama berkecamuknya Perang
Dunia II. Kekaisaran dan militer Jepang banyak menjalin hubungan dengan
sejumlah organisasi dan pusat kajian Islam serta negara Islam. Pada masa ini
sebanyak 100 buku dan jurnal mengenai Islam terbit di Jepang. Namun,
tujuan utama pihak militer mendekati kalangan Islam adalah guna mendapat
pengetahuan tentang Islam dalam kaitan rencana invasi ke negara-negera
Asia Tenggara yang berpenduduk Muslim.
Tahun 1953 organisasi muslim pertama (Japan Muslim Association) berdiri di
bawah pimpinan Sadiq Imaizumi. Jumlah anggotanya masih sebanyak 65
orang dan bertambah dua kali lipat dua tahun kemudian.
Pengganti Sadiq adalah Umar Mita. Dia mempelajari Islam ketika bekerja di
Manshu Railway Company di Cina saat perang dunia II. Karena sering kali
berhubungan dengan umat muslim Peking-Cina, lama kelamaan Umar
percaya terhadap ajaran Islam dan memutuskan beralih menjadi Muslim.
Sesudah kembali ke Jepang, dia pergi ke tanah suci Makkah dan tercatat
sebagai orang Jepang pertama yang berhaji setelah masa perang. Tak hanya
itu, Omar selanjutnya juga membuat terjemahan Alquran ke dalam bahasa
Jepang.
Satu lagi masa kejayaan Islam di Jepang tatkala terjadi krisis minyak dunia
tahun 1973. Negara-negara Timur Tengah mengembargo pasokan minyak
mentahnya kepada negara yang mendukung Israel. Oleh karenanya,
perhatian warga Jepang tercurah kepada perkembangan Islam khususnya di
Timur Tengah. Mereka pun makin menyadari penting menjalin hubungan
dengan negara-negara tersebut bagi pertumbuhan ekonomi Jepang. Akan
tetapi sekali lagi usai krisis minyak reda, Islam pun kembali dilupakan oleh
masyarakat Jepang.
Hingga kini Islam seolah sulit berkembang di Jepang. Salah satu sebabnya
adalah ketaatan warga Jepang terhadap kepercayaan Sinto dan Budha.
Statistik menyebutkan, sekitar 80 persen penduduk memeluk Sinto atau
Budha. Hanya satu dari empat penduduk Jepang yang menganut agama lain.

Adapun agama Islam dianut oleh sekitar satu setengah juta jiwa. Jumlah ini
terbilang kecil dibandingkan populasi di Jepang sebanyak 120 juta jiwa.
Sebagian besar pemeluk Islam ini adalah para pelajar dan imigran dari
negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. Hanya sedikit yang warga asli
Jepang. Umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar semisal Hiroshima,
Kyoto, Nagoya, Osaka, dan Tokyo. Secara rutin dakwah juga berjalan pada
komunitas-komunitas Muslim ini.
Pada kenyataannya pula asosiasi pelajar muslim serta organisasi keagamaan
kerap menyelenggarakan acara bersama dan diskusi untuk menambah
pengetahuan ke-Islaman. Selain itu acara tersebut terbukti cukup efektif
dalam membina persaudaraan sesama Muslim.
Beberapa tahun lalu, Dr Saleh Samarrai yang pernah belajar di negara
Sakura itu dari tahun 1960, membentuk Japan Islamic Center dan menyusun
metode dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akhirnya mampu
mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas
pada masyarakat Jepang yang kosmopolitan.

masjid Kobe

Masjid Kobe (神戸モスク Masjid Kōbe), juga dikenal
sebagai Masjid Muslim Kobe (神戸ムスリムモスク Masjid Muslim Kōbe),
didirikan bulan Oktober 1935 di Kobe dan merupakan masjid pertama di
Jepang Pembangunannya didanai oleh sumbangan dari Komite Islam Kobe
sejak 1928 hingga pembukaannya tahun 1935 Masjid ditutup oleh Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang tahun 1943. Tetapi, masih aktif sebagai masjid hari
ini. Terletak di distrik Kitano-cho di Kobe. Karena memiliki ruang bawah
tanah dan strukturnya, masjid ini selamat dari gempa bumi besar Hanshin.
Masjid itu dibangun dalam gaya Turki tradisional oleh arsitek Ceko Jan Josef
Svagr (1885–1969), perancang sejumlah tempat ibadah Barat di Jepang.

Sumber: http://www.kanimaja.org/content/view/42/43/

Asosiasi Muslim Jepang

Serangan Jepang terhadap Cina dan negara-negara Asia Tenggara selama Perang Dunia II menghasilkan hubungan-hubungan antara orang-orang Jepang dengan orang-orang Muslim. Mereka yang memeluk agama Islam dalam hubungan-hubungan itu kemudian mendirikan Asosiasi Jepang Muslim di bawah pimpinan almarhum Sadiq Imaizumi pada tahun 1953 . Asosiasi tersebut adalah organisasi Jepang Muslim satu. Jumlah anggotanya sebanyak 65 orang pada waktu pembentukan asosiasi ini bertambah dua kali lipat sebelum pemimpinnya meninggal enam tahun kemudian.

Presiden kedua asosiasi ini adalah almarhum Umar Mita. Mita adalah orang Islam yang tipikal bagi generasi tuanya yang mempelajari Islam di wilayah-wilayah yang diduduki oleh Kekaisaran Jepang .Ia bertugas dengan Serikat KA Manshu yang letaknya menguasai semua area Jepang di wilayah timur laut Cina ketika itu. Melalui hubungan-hubungannya dengan orang-orang Cina Muslim, beliau masuk Islam di Beijing . Bila Mita kembali ke Jepang setelah perang, beliau menunaikan haji, dan merupakan orang Jepang pertama setelah perang untuk melakukannya. Mita juga menerjemahkan maksud al-Quran dari sudut pandang orang Muslim dalam bahasa Jepang pertama kali.

Oleh itu, hanya setelah Perang Dunia II baru ada sebuah komunitas di Jepang yang benar-benar bisa disebut “komunitas Jepang Muslim”. Meskipun keberhasilan awal agak memuaskan, perkembangan kemudian dari segi keanggotaan sangat perlahan, dan walaupun ada banyak organisasi yang didirikan sejak waktu itu, setiap organisasi itu hanya memiliki beberapa anggota yang aktif.

Orang Jepang Muslim

Tidak ada anggaran yang dapat dipercaya tentang jumlah orang Jepang Muslim di Jepang. Klaim tiga puluh ribu tidak diragukan merupakan satu tokok tambah. Beberapa orang mengklaim bahwa jumlah hanya dalam beberapa ratus. Ketika ditanya, Abu Bakr Morimoto menjawab, “Berbicara terus terang, hanya seribu. Dalam pengertiannya yang paling umum, jika kita memasukkan mereka yang masuk Islam namun tidak mengamalkan agama ini, misalnya hanya untuk pernikahan , jumlah mungkin dalam beberapa ribu. ”

Perkembangan yang semacam perlahan disebabkan sebagian oleh kondisi luar. Suasana keagamaan tradisional Jepang dan kecenderungan yang sangat mementingkan materi harus dipertimbangkan.Tetapi ada juga kelemahan dari segi orang-orang Islam Jepang sendiri juga. Ada perbedaan orientasi antara generasi yang tua dengan generasi yang baru. Bagi generasi yang tua, Islam disamakan dengan agama Malaysia, Indonesia , Cina, dan sebagainya. Tetapi untuk generasi baru, negara-negara Asia Tenggara tidak begitu menarik hati karena orientasi barat mereka dan oleh itu, mereka lebih dipengaruhi oleh Islam di negara-negara Arab.

“Generasi tua telah hidup dengan rapat dengan orang-orang Muslim bukan orang Jepang,” Nur Ad-Din menegaskan. “Ini adalah sesuatu yang cemerlang dalam semangat persaudaraan. Tetapi dari segi yang lain, kita tidak dapat menafikan efek samping, yaitu, cara hidup ini tidak bisa menghindari orang-orang Jepang yang lain dari berpikir bahwa agama Islam adalah sesuatu yang asing. Bagaimana mengatasi rintangan ini adalah satu masalah yang harus diatasi. Ini adalah tugas untuk kita, generasi yang lebih muda. ”

Ketika mengunjungi negara-negara Muslim, kata-kata bahwa orang-orang Muslim Jepang adalah kelompok agama minoritas sering menimbulkan pertanyaan dari para hadirin, “Berapa persen jumlah orang Muslim di Jepang?” Jawaban saat ini: “Satu dari seratus ribu.”

Dakwah di Jepang

Sejarah Islam di Jepang mengungkapkan beberapa gelombang pemelukan agama yang acak. Namun, kampanye agama baru di Jepang sejauh ini tidak begitu berhasil, termasuk agama Kristen .Statistik menunjukkkan bahwa di sekitar 80% dari jumlah penduduk Jepang adalah penganut Budhisme atau Shintoisme , sedangkan hanya 0.7% merupakan penganut Kristen. Hasil jajak pendapatterbaru yang dikelola oleh sebuah majalah bulanan Jepang membayangkan satu kaveat yang penting. Hanya seperempat penduduk Jepang percaya setiap satu agama yang khusus. Ketiadaan kepercayaan ini adalah lagi signifikan bagi pemuda-pemudi Jepang yang berumur 20-an dengan harga ateisme setinggi 85%.

Jumlah kader yang berpotensi dalam komunitas Muslim di Jepang adalah sangat kecil, dan terdiri dari para siswa dan berbagai tipe karyawan yang bertumpu di kota-kota besar seperti Hiroshima ,Kyoto , Nagoya , Osaka dan Tokyo . Asosiasi-asosiasi siswa Muslim dan sejumlah asosiasi lokal sekali sekala mengelola perkemahan dan perhimpunan dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman ajaran Islam serta untuk memperkuat persaudaraan antara orang-orang Muslim. Namun, usaha-usaha mereka jarang dikelola secara teratur untuk menangani kegiatan-kegiatan dakwahdengan efektif.

Ada kebutuhan yang berkelanjutan untuk orang-orang Muslim bertahan dari tekanan-tekanan dan godaan-godaan gaya hidup modern yang lebih ghairah. Orang-orang Muslim juga menghadapi kesusahan terhadap komunikasi, perumahan, pendidikan anak, makanan halal , serta literatur Islam , dan Teman ini mencegah kegiatan-kegiatan dakwah di Jepang.

Tanggungjawab dakwah seringnya dianggap sebagai suatu kewajiban orang-orang Muslim berbicara kepada orang bukan Muslim. Namun, panggilan yang penting untuk islaah dan tajdeed juga merupakan bentuk-bentuk dakwah tersendiri untuk orang-orang Muslim. Usaha untuk perbaikan tingkat pengetahuan Islam dan kondisi-kondisi hidup komunitas Muslim adalah satu bentuk dakwah pada dirinya yang amat diperlukan di Jepang. Jika sikap-sikap tidak ambil peduli dan kepasifan penduduk Islam di Jepang terhadap persoalan-persolan jemaah Islam tidak berubah, komunitas-komunitas Islam di Jepang menghadapi risiko pelemahan dan penghapusan melalui putar belit kepercayaan Islam yang akan bertambah parah. Kemungkinan ini disebabkan oleh hubungan yang tetap terhadap pengaruh-pengaruh kebiasaan dan praktek tradisional Jepang, seperti membongkokkan badan sebagai bentuk menyambut, serta partisipasi-partisipasi bersama dalam perayaan-perayaan agama dan kunjungan-kunjungan kuil .

Masalah-masalah yang dihadapi orang-orang Muslim mungkin lebih buruk bagi anak Muslim yang, tanpa tadika atau sekolah Muslim, merupakan target yang mudah untuk dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan budaya dan sosial yang bukan Islam. Ketiadaan institusi pendidikan yang bersifat Islam juga dibayangkan oleh fakta bahwa seluruh negara Jepang hanya memiliki sebuah masjid yang tunggal. Dengan Fadhl dari Allah (SWT), masjid itu telah bertahan dari gempa bumi yang letaknya memusnahkan seluruh kota Kobe pada 17 Januari 1995 . Ada usaha-usaha yang tetap untuk membangun atau mengubah unit-unit perumahan menjadi surau di banyak kota lainnya.

Tanggapan salah terhadap ajaran Islam yang diperkenalkan oleh media-media barat perlu diperbaiki dengan cara yang lebih efisien dan yang mempertimbangkan fitur penting masyarakat Jepang sebagai salah satu negara yang paling melek huruf di dunia. Namun, karena taburan orang Muslim yang amat sedikit, terjemahan maksud-maksud al-Quran dalam bahasa Jepang juga tidak mudah ditemukan. Hampir tidak adanya literatur Islam di dalam buku-buku toko atau perpustakaan- perpustakaan umum, kecuali beberapa esai dan buku dalam bahasa Inggris yang dijual pada harga yang agak tinggi.

Maka, tidaklah mengejutkan untuk menemukan bahwa pengetahuan orang Jepang yang biasa pada agama Islam hanya dibatasi untuk beberapa istilah yang berhubungan dengan poligami , Sunni danShia , Ramadhan , Haj, Nabi Muhammad, dan Allah. Dengan efek-efek yang semakin terang pada kesadaran kewajiban komunitas-komunitas Islam serta penilaian yang rasional terhadap kemampuan dan batasnya, Ummah Muslim telah menunjukkan tanggungan yang lebih kuat terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah dengan cara yang lebih teratur.

Gambar Islam dirusak secara parah oleh pembunuhan Hitoshi Igarashi di Jepang karena terjemahan Ayat-ayat Satan ( The Satanic Verses ) olehnya, Serangan 11 September 2001, dan pemboman bunuh diri di Palestina , Israel , Bali , Irak , dan Yordania yang dilakukan di atas nama Islam. Gambar Islam juga dirusak lagi oleh tanggapan ketakstabilan politik di dunia Arab

 

 

Pranala luar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Kebudayaan Jepang

Rangkuman tentang kebudayaan jepang yang terdiri dari:
  1. Perayaan hanami
  2. Samurai
  3. Shogun (Sei-i Taishōgun)
  4. Baju tradisional jepang
Perayaan hanami
Hanami (花見) (<花を見>る hana wo miru = melihat bunga) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura. Rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang, dan lain-lain layaknya pesta kebun. Semuanya bergembira. Ada kelompok keluarga, ada kelompok perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.
Samurai

Istilah samurai (侍 ), pada awalnya mengacu kepada “seseorang yang mengabdi kepada bangsawan”. Pada zaman Nara, (710 – 784), istilah ini diucapkan saburau dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi. Istilah bushi (武士 ) yang berarti “orang yang dipersenjatai/kaum militer”, pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi (続日本紀 ), pada bagian catatan itu tertulis “secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara”. Kemudian berikutnya istilah samurai dan bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zaman Kamakura).

Shogun (Sei-i Taishōgun)
Shogun (将軍Shōgun) adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishōgun (征夷大将軍) yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah “Taishōgun” berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.
Baju tradisional jepang

Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimono wanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:

  1. Kurotomesode : kimono paling formal dan biasanya di pakai wanita yang sudah menikah.
  2. Irotomesode : kimono yang di pakai oleh wanita dewasa yang sudah menikah/belum menikah untuk menghadiri acara formal.
  3. Furisode : adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.
  4. Homongi: adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah.
  5. Iromuji : adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).
  6. Tsukesage : Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
  7. Komon : Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
  8. Tsumugi : adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah.
  9. Yukata : adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon.

Sedangkan kimono pria di bagi menjadi 2 yaitu: kimono formal dan kimono santai

  1. Kimono formal : yaitu berupa setelan montsuki hitan dengan hakama dan haori
  2. Kimono santai atau kinagashi : yaitu kimono yang di pakai sebagai pakean sehari-ahri atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi
KEBUDAYAAN JEPANG

Jepang yang mempunyai kebudayaan yang unik membuat Negara bunga sakura itu banyak di kenal masyarakat dunia salah satunya Indonesia, kebudayaan jepang yang sampai saat ini masih dilakukan dalam berbagai kesempatan misalkan perayaan hanami, dikarenakan masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan mau menjaganya. Orang jepang mau memakai pakean seberat dan setebal kimono untuk sekedar menghadiri upacara resepsi pernikahan, sekarang kita tau bagaimana cintanya warga jepang pada kebudayaannya sendiri. Adakalanya kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan Jepang itu, mungkin dengan mengetahui beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru cara melestarikan kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap dilakukan seperti kebudayaan jepang, berikut beberapa contoh kebudayaan jepang:

  1. – Perayaan hanami
  2. – Samurai
  3. – Shogun
  4. – Baju tradisional jepang
PERAYAAN HANAMI
Hanami (hana wo miru = melihat bunga) atau
ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.

Rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang,dan lain-lain layaknya pesta kebun. Semuanya bergembira. Ada kelompok keluarga, ada kelompok perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.

Menurut kisah sejarah, kebiasaan hanami dipengaruhi oleh raja-raja Cina yang gemar menanam pohon plum di sekitar istana mereka. Di Jepang para bangsawanpun kemudian mulai menikmati bunga Ume (plum). Namun pada abad ke-8 atau awal perio de Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser ke bunga sakura. Dikisahkan pula bahwa Raja Saga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenendi Kyoto. Para bangsawanpun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petani masa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untuk menikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil tidak lupa membawa bekal untuk makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat Jepang dan telah di terima sebagai salah satu kekhasan bangsanya. Khusus di daerah Kansai dan Jepang Barat, tempat-tempat unggulan untuk ber-hanami adalah Arashiyama di Kyoto, Yoshino di Nara, taman disekitar Osaka Castle dan Taman Shukugawa di Nishinomiya, Prefektur Hyogo.

Waktu bunga sakura bermekaran di pohonnya berbeda-beda dari satu daerah kedaerah lainnya, dimulai dari daerah paling selatan. Tapi rata-rata mekar dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Dengan demikian pesta memandang dan menikmati sakura juga berlainan waktunya dari satu daerah ke daerah lainnya. Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakura zensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami di suatu tempat adalah ketika semua pohon sakura yang ada di tempat tersebut bunganya sudah mekar semua.

Namun akhir-akhir ini tradisi hanami membawa dampak negatif. Banyak orang Jepang yang mabuk dan angka kecelakaan pun meningkat. Taman pun menjadi gunung sampah. Di saat hanami kelihatannya kesadaran tertib buang sampah menjadi luntur. Sayang sekali. Tapi di sisi lain, hanami seperti sebuah `rehat` singkat dari striknya hidup orang-orang Jepang. Hanami juga merupakan pembelajaran berharga bagi anak tentang alam dan tradisi.

OSAKA
Osaka Castle di kota Osaka termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami. Para peneliti memperkirakan bahwa wilayah yang kini dikenal dengan nama kota Osaka telah dihuni manusia sejak sepuluh ribu tahun lalu. Sekitar abad ke-5, kebudayaan Timur telah diperkenalkan ke wilayah Jepang melalui Peninsula Korea lalu Osaka yang dikemudian hari menjadi pusat kebudayaan dan politik Jepang.

Pada abad ke-7, ibu kota pertama Jepang didirikan di Osaka dan ia menjadi pintu gerbang kebudayaan dan perdagangan utama Jepang. Kemudian suatu saat sekitar akhir abad ke-12 kekuatan politik disana jatuh ketangan kelas pendekar perang dan Jepang mulai memasuki masa perselisihan sipil dan intrik muncul dimana-mana hingga menumbuhkan ketidak pastian masa depan rakyatnya.

Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi seorang penguasa dimasanya berhasil menyatukan Jepang dari masa kelam ini dan kemudian memilih Osaka sebagai tempat tinggalnya. Ia membangun Osaka menjadi pusat politik serta ekonomi Jepang. Puri Osaka atau Osaka Castle merupakan salah satu saksi bisu kemegahan masa itu dan menjadi bangunan terindah yang didirikan oleh Toyotomi Hideyoshi. Puri ini dikelilingi taman yang penuh pohon Cherry, Plum dan Sakura serta berbunga indah saat musim semi. Bunga yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat serta mengundang kekaguman para pengunjung saat ber-hanami.

Di abad ke-17 walalupun pusat kekuatan politik telah bergeser ke Tokyo, Osaka terus berlanjut memainkan peran yang penting dalam mengatur perekonomian dan distribusi barang di Jepang. Di masa ini pula kebudayaan kota berkembang pesat antara lain melalui lahirnya sekolah-sekolah yang dikelola pihak swasta dengan sistim pendidikan yang berbeda dari yang dilaksanakan oleh pemerintah dimasa itu. Melalui cara ini, cara berpikir terbuka dan semangat berwirausaha telah dipupuk dan menjadikan Osaka dikemudian hari menjadi suatu kota metropolis yang modern serta menjadi kota terbesar ketiga di Jepang.

Pada masa lalu, Osaka memang pernah menjadi pusat perdagangan Jepang. Kini, seiring dengan kemajuan jaman, sejak akhir tahun 1990an banyak perusahaan-perusahaan terkemuka memindahkan kantor pusat mereka ke Tokyo. Namun beberapa tetap mempertahankan tradisi berkantor pusat di Osaka.

SAMURAI

Istilah samurai (侍 ), pada awalnya mengacu kepada“seseorang yang mengabdi kepada bangsawan”. Padazaman Nara, (710 – 784), istilah ini diucapkan saburaudan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pulaistilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi.

Istilah bushi (武士 ) yang berarti “orang yang dipersenjatai/kaum militer”, pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi (続日本紀 ), pada bagian catatan itutertulis “secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara”.
Kemudian berikutnya istilah samurai danbushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zamanKamakura).

Pada zaman Azuchi-Momoyama (1573 – 1600) dan awal zaman Edo (1603), istilahsaburai berubah menjadi samurai yang kemudian berubah pengertian menjadi “orang yangmengabdi”.

Namun selain itu dalam sejarah militer Jepang, terdapat kelompok samurai yang tidak terikat/mengabdi kepada seorang pemimpin/atasan yang dikenal dengan rōnin (浪). Rōnin ini sudah ada sejak zaman Muromachi (1392). istilah rōnin digunakan bagi samuraitak bertuan pada zaman Edo (1603 – 1867). Dikarenakan adanya pertempuran yangberkepanjangan sehingga banyak samurai yang kehilangan tuannya. kehidupan seorangrōnin bagaikan ombak dilaut tanpa arah tujuan yang jelas. Ada beberapa alasan seorangsamurai menjadi rōnin. Seorang samurai dapat mengundurkan diri dari tugasnya untukmenjalani hidup sebagai rōnin. Adapula rōnin yang berasal dari garis keturunan, anakseorang rōnin secara otomatis akan menjadi rōnin. Eksistensi rōnin makin bertambahjumlahnya diawali berakhirnya perang Sekigahara (1600), yang mengakibatkan jatuhnyakaum samurai/daimyo yang mengakibatkan para samurai kehilangan majikannya.

Dalam catatan sejarah militer di Jepang, terdapat data-data yang menjelaskan bahwapada zaman Nara (710 – 784), pasukan militer Jepang mengikuti model yang ada di Cinadengan memberlakukan wajib militer dan dibawah komando langsung Kaisar. Dalamperaturan yang diberlakukan tersebut setiap laki-laki dewasa baik dari kalangan petanimaupun bangsawan, kecuali budak, diwajibkan untuk mengikuti dinas militer. Secara materiperaturan ini amat berat, karena para wakil tersebut atau kaum milter harus membekali dirisecara materi sehingga banyak yang menyerah dan tidak mematuhi peraturan tersebut.Selain itu pula pada waktu itu kaum petani juga dibebani wajib pajak yang cukup berat sehingga mereka melarikan diri dari kewajiban ini. Pasukan yang kemudian terbentuk dari wajib militer tersebut dikenal dengan sakimori (防人) yang secara harfiah berarti “pembela”, namun pasukan ini tidak ada hubungannya dengan samurai yang ada pada zaman berikutnya.

Setelah tahun 794, ketika ibu kota dipindahkan dari Nara ke Heian (Kyoto), kaumbangsawan menikmati masa kemakmurannya selama 150 tahun dibawah pemerintahankaisar. Tetapi, pemerintahan daerah yang dibentuk oleh pemerintah pusat justru menekanpara penduduk yang mayoritas adalah petani. Pajak yang sangat berat menimbulkanpemberontakan di daerah-daerah, dan mengharuskan petani kecil untuk bergabung dengantuan tanah yang memiliki pengaruh agar mendapatkan pemasukan yang lebih besar.Dikarenakan keadaan negara yang tidak aman, penjarahan terhadap tuan tanah pun terjadibaik di daerah dan di ibu kota yang memaksa para pemilik shoen (tanah milik pribadi)mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Kondisi ini yang kemudian melahirkan kelasmiliter yang dikenal dengan samurai.

Kelompok toryo (panglima perang) dibawah pimpinan keluarga Taira dan Minamotomuncul sebagai pemenang di Jepang bagian Barat dan Timur, tetapi mereka salingmemperebutkan kekuasaan. Pemerintah pusat, dalam hal ini keluarga Fujiwara, tidakmampu mengatasi polarisasi ini, yang mengakibatkan berakhirnya kekuasaan kaumbangsawan. Kaisar Gonjo yang dikenal anti-Fujiwara, mengadakan perebutan kekuasaandan memusatkan kekuasaan politiknya dari dalam o-tera yang dikenal dengan insei seiji.Kaisar Shirakawa,menggantikan kaisar Gonjo akhirnya menjadikan o-tera sebagai markaspolitiknya. Secara lihai, ia memanfaatkan o-tera sebagai fungsi keagamaan dan fungsi politik.

Tentara pengawal o-tera, souhei (僧兵) pun ia bentuk, termasuk memberi sumbangantanah (shoen) pada o-tera. Lengkaplah sudah o-tera memenuhi syarat sebagai “negara” didalam negara. Akibatnya, kelompok kaisar yang anti pemerintahan o-tera mengadakanperlawanan dengan memanfaatkan kelompok Taira dan Minamoto yang sedang bertikai.

Keterlibatan Taira dan Minamoto dalam pertikaian ini berlatar belakang padakericuhan yang terjadi di istana menyangkut perebutan tahta, antara Fujiwara dan kaisaryang pro maupun kotra terhadap o-tera. Perang antara Minamoto, yang memihak o-teramelawan Taira, yang memihak istana, muncul dalam dua pertempuran besar yakni PerangHogen (1156) dan Perang Heiji (1159). Peperangan akhirnya dimenangkan oleh Taira yangmenandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan politik. Untuk pertama kalinya, kaumsamurai muncul sebagai kekuatan politik di istana.

Taira pun mengangkat dirinya sebagai kuge (公家 – bangsawan kerajaan), sekaligusmemperkokoh posisi samurai-nya. Sebagian besar keluarganya diberi jabatan penting dandinobatkan sebagai bangsawan.

Keangkuhan keluarga Taira akhirnya melahirkan konspirasi politik tingkat tinggi antarakeluarga Minamoto (yang mendapat dukungan dari kaum bangsawan) dengan kaisarShirakawa, yang pada akhirnya mengantarkan keluarga Minamoto mendirikan pemerintahanmiliter pertama di Kamakura (Kamakura Bakufu; 1192 – 1333). Ketika Minamoto Yoritomowafat pada tahun 1199, kekuasaan diambil alih oleh keluarga Hojo yang merupakan pengikutTaira. Pada masa kepemimpinan keluarga Hojo (1199 -1336), ajaran Zen masuk danberkembang di kalangan samurai. Para samurai mengekspresikan Zen sebagai falsafah dantuntunan hidup mereka.

Pada tahun 1274, bangsa Mongol datang menyerang Jepang. Para samurai yangtidak terbiasa berperang secara berkelompok dengan susah payah dapat mengantisipasiserangan bangsa Mongol tersebut. Untuk mengantisipasi serangan bangsa Mongol yangkedua (tahun 1281), para samurai mendirikan tembok pertahanan di teluk Hakata (pantaipendaratan bangsa mongol) dan mengadopsi taktik serangan malam. Secara menyeluruh,taktik berperang para samurai tidak mampu memberikan kehancuran yang berarti bagitentara Mongol, yang menggunakan taktik pengepungan besar-besaran, gerak cepat, danpenggunaan senjata baru (dengan menggunakan mesiu). Pada akhirnya, angin topanlahyang menghancurkan armada Mongol, dan mencegah bangsa Mongol untuk mendudukiJepang. Orang Jepang menyebut angin ini kamikaze (dewa angin).

Dua hal yang diperoleh dari penyerbuan bangsa Mongol adalah pentingnyamobilisasi pasukan infantri secara besar-besaran, dan kelemahan dari kavaleri busur panahdalam menghadapi penyerang. Sebagai akibatnya, lambat laun samurai menggantikanbusur-panah dengan “pedang” sebagai senjata utama samurai. Pada awal abad ke-14,pedang dan tombak menjadi senjata utama di kalangan panglima perang. Pada zamanMuromachi (1392 – 1573), diwarnai dengan terpecahnya istana Kyoto menjadi dua, yakniIstana Utara di Kyoto dan Istana Selatan di Nara. Selama 60 tahun terjadi perselisihan sengitantara Istana Utara melawan Istana Selatan (nambokuchō tairitsu).

Pertentangan ini memberikan dampak terhadap semakin kuatnya posisi kaum petanidan tuan tanah daerah (shugo daimyō) dan semakin lemahnya shogun Ashikaga dipemerintahan pusat. Pada masa ini, Ashikaga tidak dapat mengontrol para daimyō daerah.Mereka saling memperkuat posisi dan kekuasaannya di wilayah masing-masing. SetiapHan13 seolah terikat dalam sebuah negara-negara kecil yang saling mengancam. Kondisi inimelahirkan krisis panjang dalam bentuk perang antar tuan tanah daerah atau sengoku jidai(1568 – 1600). Tetapi krisis panjang ini sesungguhnya merupakan penyaringan ataukristalisasi tokoh pemersatu nasional, yakni tokoh yang mampu menundukkan tuan-tuantanah daerah, sekaligus menyatukan Jepang sebagai “negara nasional” di bawah satu pemerintahan pusat yang kuat. Tokoh tersebut adalah Jenderal Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi.

Oda Nobunaga, seorang keturunan daimyo dari wilayah Owari dan seorang ahlistrategi militer, mulai menghancurkan musuh-musuhnya dengan cara menguasai wilayahKinai, yaitu Osaka sebagai pusat perniagaan, Kobe sebagai pintu gerbang perdagangandengan negara luar, Nara yang merupakan “lumbung padi”, dan Kyoto yang merupakan pusat pemerintahan Bakufu Muromachi dan istana kaisar. Strategi terpenting yang dijalankannya adalah Oda Nobunaga dengan melibatkan agamauntuk mencapai ambisinya. Pedagang portugis yang membawa agama Kristen, diberikeleluasaan untuk menyebarkan agama itu di seluruh Jepang. Tujuan strategis Oda dalam hal ini adalah agar ia secara leluasa dapat memperoleh senjata api yang diperjual belikan dalam kapal-kapal dagang Portugis, sekaligus memonopoli perdagangan dengan pihakasing. Dengan memiliki senjata api (yang paling canggih pada masa itu), Oda akan dapat menundukkan musuh-musuhnya lebih cepat dan mempertahankan wilayah yang telah dikuasainya serta membentuk pemerintahan pusat yang kokoh. Oda Nobubunaga membangun benteng Azuchi Momoyama pada tahun 1573 setelah berhasil menjatuhkanBakufu Muromachi. Strategi Oda dengan melindungi agama Kristen mendatangkan sakit hatibagi pemeluk agama Budha. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh pengikutnya sendiri, AkechiMitsuhide, seorang penganut agama Budha yang fanatik, pada tahun 1582 di Honnoji, sebelum ia berhasil menyatukan seluruh Jepang.

Toyotomi Hideyoshi, yang merupakan pengikut setia Oda, melanjutkan penyatuanJepang, dan tugasnya ini dituntaskan pada tahun 1590 dengan menaklukkan keluarga Hojodi Odawara dan keluarga Shimaru di Kyushu tiga tahun sebelumnya. Terdapat dua peraturanpenting yang dikeluarkan Toyotomi : taiko kenchi (peraturan kepemilikan tanah) dan katanagarirei (peraturan perlucutan pedang) bagi para petani. Kedua peraturan ini secara strategisbermaksud “mengontrol” kekayaan para tuan tanah dan mengontrol para petani agar tidakmelakukan perlawanan atau pemberontakan bersenjata. Keberhasilan Toyotomi menaklukkan seluruh tuan tanah mendatangkan masalah tersendiri. Semangat menang perang dengan energi pasukan yang tidak tersalurkan mendatangkan ancaman internal yang menjurus kepada disintegrasi bagi keluarga militer yang tidak puas atas kemenanganToyotomi. Dalam hal inilah Toyotomi menyalurkan kekuatan dahsyat tersebut untuk menyerang Korea pada tahun 1592 dan 1597. Sayang serangan ini gagal dan Toyotomi wafat pada tahun 1598, menandakan awal kehancuran bakufu Muromachi.

Kecenderungan terdapat perilaku bawahan terhadap atasan yang dikenal denganistilah gekokujō ini telah muncul tatkala Toyotomi menyerang Korea. Ketika itu, TokugawaIeyasu mulai memperkuat posisinya di Jepang bagian timur, khususnya di Edo (Tokyo).Kemelut ini menyulut perang besar antara kelompok-kelompok daimyo yang memihak Toyotomi melawan daimyo yang memihak Tokugawa di medan perang Sekigahara padatahun 1600. Kemenangan berada di pihak Tokugawa di susul dengan didirikannya bakufu Edo pada tahun 1603.

KEMATIAN SAMURAI

Kematian dianggap sebagai jalan yang mulia bagi seorang samurai daripada tindakan pahlawan-pahlawan lain. Cara kematian dianggap suatu hal yang sangat penting bagi seorang samurai. Ajaran yang menerangkan mengenai “mati yang terbaik” telah ditulis di dalam sebuah buku, Hagakure pada kurun ke-18. Ditulis lama selepas tentera samurai berangkat ke medan peperangan, Hagakure – buku tersebut dikatakan telah membawa semangat dan panji samurai ke arah kemelaratan dan kesesatan. Tidak dapat dinafikan, wujudnya satu idealisme yang baik di dalam buku tersebut tetapi telah disalah tafsirkan oleh para samurai kerana kekaburan maksud kalimatnya. Malah, contoh utama yang boleh dipaparkan di sini terletak di Bab Pendahuluan buku Hagakure itu sendiri: “Jalan Samurai ditemui dalam kematian. Apabila tiba kepada kematian, yang ada di sini hanya pilihan yang pantas untuk kematian.”

Baris-baris kalimat di atas kemudian menjadi ayat-ayat yang paling popular dalam kebanyakan buku dan majalah mengenai samurai atau budaya bela diri masyarakat Jepang. Petikan di bawah merupakan antara isi kandungan buku Hagakure: “Kita semua mau hidup.Dalam kebanyakan perkara kita melakukan sesuatu berdasarkan apa yang kita suka. Tetapi sekiranya tidak mencapai tujuan kita dan terus untuk hidup adalah sesuatu tindakan yang pengecut. Tiada keperluan untuk malu dalam soal ini. Ini adalah Jalan Samurai (Bushido). Jika sudah ditetapkan jantung seseorang untuk setiap pagi dan malam, seseorang itu akan dapat hidup walaupun jasadnya sudah mati, dia telah mendapat kebebasan dalam Jalan tersebut. Keseluruhan hidupnya tidak akan dipersalahkan dan dia akan mencapai apa yang dihajatinya.”

Buku Hagakure telah mempengaruhi kehidupan para samurai. Kematian Nobufusa dan Taira Tomomori juga dipengaruhi oleh buku ini. Taira Tomomori boleh dianggap sebagai Jeneral Taira yang paling agung, telah membunuh diri kerana nasihatnya telah diabaikan pada saat-saat akhir ketika Perang Gempei. Pada pengakhiran konfrontasi ketika Perang Gempei, Tomomori telah mendesak rajanya, Munemori, supaya menyingkirkan seorang jeneral yang diragui kesetiaannya. Munemori telah menolak usulnya, dan ketika berlangsungnya pertempuran Dan no Ura (1185), jeneral tersebut telah mengkhianati perjuangan Taira. Lantaran kecewa karena nasehat pentingnya diabaikan, Tomomori membuat keputusan untuk menamatkan riwayatnya sendiri. Seterusnya kita akan bincangkan mengenai Dua Kematian Cara Samurai yaitu Mati Di Medan Pertempuran dan Seppuku.

CARA KEMATIAN
1. Mati di medan pertempuran
Sebagaimana pejuang-pejuang Islam yang menganggap mati syahid dalam peperangan untuk membela Islam sebagai satu kemuliaan, begitu juga dengan para samurai. Mati dibunuh di medan perang adalah lebih baik daripada hidup tetapi ditangkap oleh musuh. Salah seorang samurai yang terkenal, Uesugi Kenshin sempat meninggalkan pesanan kepada para pengikutnya sebelum mati:

“Seseorang yang tidak mau mati karena tertusuk panah musuh tidak akan mendapatperlindungan daripada Tuhan. Bagi kamu yang tidak mau mati karena dipanah oleh tentarabiasa, karena mau mati di tangan pahlawan yang handal atau terkenal, akan mendapatperlindungan Tuhan.”

Tidak ada samurai yang pernah terhindar daripada bayangan maut semasa di medan perang. Kebanyakan nama besar dalam dunia samurai tumbang di medan perang. Ayah Uesugi Kenshin terbunuh di dalam pertempuran, sebagaimana Imagawa Yoshimoto, Ryuzoji Takanobu, Saito Dosan, Uesugi Tomosada… sementara yang lain telah mengambil keputusan untuk membunuh diri selepas perjuangan mereka telah dipatahkan, dari zaman Minamoto Yorimasa (kurun ke-12) sampai pada zaman Sue Harukata (kurun ke-16). Kebiasaanya seseorang samurai akan membuat puisi kematian ketika menjelang maut.

2. Seppuku

Tindakan di mana seseorang menyobek perutnya, sebagai suatu cara membunuh diri. Merupakan unsur yang paling popular dalam mitos samurai. Bagi seorang samurai, membunuh diri adalah lebih baik daripada membiarkan ditangkap, karena sekiranya samurai itu masih hidup dan ditangkap, ia dianggap membawa malu kepada nama keluarga dan raja. Di Barat, cara membunuh diri ini dipanggil Hara-kiri (artinya tindakan Membunuh Diri dengan membelah perut – tetapi istilah ini tidak digunakan oleh para samurai), tidak diketahui kapan istilah itu digunakan. Walau bagaimana pun, seperti yang tercatat dalam sejarah, Seppuku ini mulai dilakukan oleh Minamoto Tametomo dan Minamoto Yorisama pada akhir kurun ke-12. Dari sinilah asalnya seorang samurai memilih cara ini karena lebih mudah melakukandibandingkan membunuh diri dengan cara memenggal kepala sendiri. Ada juga yang mengatakan bahawa dengan melakukan seppuku, yaitu dengan membelah perut adalah merupakan cara yang paling jujur untuk mati. Ini karena, dia sebelum mati akan merasa kesakitan yang amat sangat dan ini mungkin tidak berani dihadapi oleh kebanyakan orang. Oleh karena itu, mati dengan cara seppuku dianggap sebagai suatu keberanian dan kehormatan.

Pada zaman Edo, seppuku telah menjadi sebagai salah satu upacara terhormat dalam kebudayaan Jepang. Mula-mula, karpet tatami putih akan dikeluarkan, kemudian satu bantal yang besar akan diletakkan di atasnya . Para saksi pembunuhan akan berdiri disebelah samurai tersebut (pelaku seppuku), bergantung kepada pentingnya kematian (sebagai satu nilai penghormatan kepada pelaku seppuku). Samurai yang menjalani seppuku, memakai baju kimono putih, akan duduk berlutut (seiza) di atas bantal tersebut. Disebelah kiri, pada jarak kira-kira satu meter dari samurai tersebut, seorang kaishakunin, atau`kedua’ akan turut berlutut. Kaishakunin atau `Kedua’ adalah sahabat akrab kepada samurai yang telah meninggal kerana melakukan seppuku. Karena perbuatan ini dianggap tidak senonoh dan amat memalukan (tabu), maka hanya orang-orang yang layak dan terpilih (berkesanggupan untuk melakukan tugas membantu) saja yang akan menjadi kaishakunin.

Di depan samurai (pelaku seppuku) ini akan ada sebilah pisau bersarung yang terletak di dalam talam. Apabila samurai tersebut merasakan dia telah siap, samurai tersebutakan menanggalkan kimononya dan membebaskan bagian perutnya. Kemudian dia akan mengangkat pisau dengan sebelah tangan, manakala sebelah tangan lagi menanggalkan sarung pisau tersebut dan meletakkannya ketepi. Apabila dia telah bersedia, dia akan mengarahkan mata pisau tersebut pada sebelah kiri perut, dan menggoreskannya ke kanan. Selepas itu, pisau tersebut akan diputar dalam keadaan masih terbenam di dalam perut dan ditarik ke atas. Kebanyakan samurai tidak sanggup lagi untuk melakukan tindakan ini, maka ketika inilah kaishakunin (artinya kedua) akan memenggal kepala samurai tersebut setelah melihat sejauh mana kesakitan yang terpapar pada wajahnya.

Tindakan yang dilakukan sampai selesai dikenali sebagai jumonji (crosswise), sayatan bintang, dan seandainya samurai (pelaku seppuku) dapat melakukannya, maka seppuku yang dilakukannya dianggap amat bernilai dan disanjung tinggi. Seppuku juga mempunyai nama-nama tertentu, bergantung kepada fungsi atau sebab melakukannya:

Junshi : Dilakukan sebagai tanda kesetiaan kepada raja, apabila raja tersebut meninggal. Pada zaman Edo, junshi telah diharamkan karena dianggap sia-sia dan merugikan karenanegara akan banyak kehilangan perwira yang setia. Semasa kematian Maharaja Meiji pada1912, Jeneral Nogi Maresue telah melakukan junshi.
Kanshi : Membunuh diri semasa demonstrasi. Tidak begitu popular, melibatkan seseorang yang melakukan seppuku sebagai tanda peringatan kepada seseorang raja apabila segala bentuk musyawarah (persuasion) gagal. Hirate Nakatsukasa Kiyohide (1493-1553) telah melakukan kanshi untuk mengubah prinsip dan pemikiran Oda Nobunaga.
Sokotsu-shi : Seseorang samurai akan melakukan seppuku sebagai tanda menebus kesalahannya. Ini merupakan sebab yang paling popular dalam melakukan seppuku. Antarasamurai yang melakukan sokotsu-shi ini termasuklah Jeneral Takeda, Yamamoto KansukeHaruyuki (1501-1561), karena telah membuat satu rencana yang akhirnya meletakkan posisirajanya di dalam bahaya.
SHOGUN
Shogun (将軍Shō gun) adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalahSei-i Taishōgun (征夷大将軍 ) yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah”Taishōgun” berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuatdi luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapussejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasaJepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.
Sejak zaman Nara hingga zaman Heian,  jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebih rendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun (征狄大将軍 panglima penaklukan orang barbar) dan Seisei Taishōgun (征西大将 panglima penaklukan wilayah barat). Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejak zaman Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.

Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperanse bagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogun sebagai “raja Jepang”, namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.

Sejarah
Zaman Nara dan zaman Heian Kata “Sei-i” dalam Sei-i Taishōgun berarti penaklukan suku Emishi yang tinggal di wilayah timur Jepang. Suku Emishi dinyatakan sebagai orang barbar oleh orang Jepang zaman dulu. Sei-i Taishōgun memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir SamudraPasifik, dan di bawah komandonya terdapat Seiteki Taishōgun yang memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Laut Jepang. Selain itu dikenal Seisei Taishōgun yang memimpin pasukan penakluk wilayah Kyushu di bagian barat Jepang.

Dalam perkembangannya, istilah “Sei-i” (penaklukan suku Emishi) diganti padazaman Hōki menjadi “Sei-tō” (penaklukan wilayah Timur). Namun istilah “penaklukan sukuEmishi” (Sei-i) kembali digunakan sejak tahun 793. Istilah “Sei-i Shōgun” (jenderal penaklukan suku Emishi) mulai dipakai dalam dokumen resmi sejak tahun 720 (Yōrō tahun 4bulan 9 hari 29) ketika Tajihi Agatamori diangkat sebagai Sei-i Shōgun.Istilah “Sei-tōShōgun” (jenderal penaklukan wilayah timur) mulai dipakai sejak tahun 788 seperti catatan sejarah yang ditulis Ki no Kosami (730-797) yang ikut serta dalam ekspedisi ke wilayah timur.

Pada tahun 790, Ōtomo no Otomaro ditugaskan sebagai Sei-tō Taishi (Duta Besar Penaklukan Wilayah Timur). Dua tahun kemudian, nama jabatan tersebut diganti menjadi Sei-i Shi (征夷使?, Duta Penaklukan Wilayah Timur), atau bisa juga disebut Sei-i Shōgun (Jenderal Penaklukan Wilayah Timur).

Sakanoue no Tamuramaro diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tahun 797 setelah sebelumnya menjabat Wakil Duta Penaklukan Wilayah Timur sekaligus Wakil Duta Penaklukan Suku Emishi di bawah komando Ōtomo no Otomaro. Pemimpin Emishi bernama Aterei yang bertempur pantang menyerah akhirnya berhasil ditangkap oleh Tamuramaro dan dibawa ke ibu kota, sedangkan selebihnya berhasil ditaklukkan. Pada praktiknya, Sakanoueno Tamuramaro adalah Sei-i Taishōgun yang pertama atas jasanya menaklukkan suku Emishi. Selanjutnya dalam rangka peperangan melawan Emishi, Funya no Watamaro diangkat sebagai Sei-i Shogun (Jenderal Penaklukan Suku Emishi) pada tahun 811. Perang dinyatakan berakhir pada tahun yang sama, dan wakil shogun bernama Mononobe noTaritsugu naik pangkat sebagai Chinju Shōgun. Istilah “chinjufu” berarti pangkalan militer yang terletak di Provinsi Mutsu. Setelah itu, jabatan Sei-i Shōgun kembali dipulihkan sejaktahun 814.

Zaman Kamakura

Minamoto no Yoritomo memulai karier militer sebagai Tōryō (kepala klan Minamoto) di wilayah Kanto. Jabatan kepala klan bukan merupakan jabatan resmi di bawah sistem hukum Ritsuryō, dan kedudukan Yoritomo tidak jauh berbeda dengan Taira no Masakado atau pemimpin pemberontak lain di daerah.

Pada tahun 1190, Yoritomo diangkat sebagai jenderal pengawal kaisar (Ukone noTaishō) yang merupakan posisi resmi dalam pemerintahan. Jabatan sebagai jenderal pengawal kaisar mengharuskannya tinggal di ibu kota Kyoto. Jabatan ini tidak sesuai bagi Yoritomo yang berambisi menguasai secara total wilayah Kanto. Yoritomo mengundurkan diri dari jabatan jenderal pengawal kaisar, namun tetap mempertahankan hak istimewa sebagai mantan jenderal tertinggi (Sakino-u Taishō).

Setelah mantan Kaisar Go-Shirakawa mangkat, Minamoto Yoritomo diangkat sebagaiSei-i Taishōgun pada tanggal 21 Agustus 1192. Pemerintahan militer yang didirikan Yoritomodi Kamakura dikenal sebagai Keshogunan Kamakura.

 

BAJU TRADISIONAL JEPANG
1. Kimono
Kimono (着物 ) adalahpakaian tradisionalJepang. Arti harfiah kimono adalahbaju atau sesuatu yang dikenakan (ki berartipaka i, dan mono berarti barang). Pada zaman sekarang, kimono berbentuk sepertihuruf “T”, miripmantel berlengan panjang dan berkerah.Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanitamengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara priamengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagiankananharus berada di bawah kerah bagiankiri. Sabuk kain yangdisebutob i dililitkan di bagianperut/pinggang, dan diikat dibagianpunggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta. Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode.
[1] Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakanfurisod e untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono.

[2] Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayanwanita rumah makan tradisional (ryōtei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

Pakaian pengantin wanita tradisional Jepang (hanayome ishō) terdiri dari furisode danuchikake (mantel yang dikenakan di atas furisode). Furisode untuk pengantin wanita berbeda dari furisode untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk furisod e pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar burung jenjang. Warna furisode pengantin juga lebih cerah dibandingkan furisode biasa. Shiro muku adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa furisode berwarna putih bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih.

Sebagai pembeda dari pakaian Barat (yōfuku) yang dikenal sejak zaman Meiji, orang
Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai wafuku (和服 , pakaian Jepang).
Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebut kimono. Sebutan lain untuk kimono adalah gofuku (呉服 ). Istilah gofuku mulanya dipakai untuk menyebut pakaian orang negara Dong Wu (bahasa Jepang : negara Go) yang tiba di Jepang dari daratan Cina.
2. Kimono wanita

Terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.

Kurotomesode

Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1] di punggung, 2] di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.

 

 

 

Irotomesode

Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah : tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istanakaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.

 

Furisode

Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsu mode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishōte rmasuk salah satu jenis furisode.

Houmongi

Hōmon-gi (訪問着 , arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untukwanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif diseluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.

Iromuji

Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan.Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.

Tsukesage

Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawah houmongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.

Komon

Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

Tsumugi

Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-haridi rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.

Yukata
Yukata (浴衣, baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar
badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendam dengan air panas. Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria
dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Yukata dapat dipakai
siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.

Gerakan dasar yang harus dikuasai dalam nihon buyo selalu berkaitan dengan kimono. Ketika berlatih tari, penari mengenakan yukata sebagai pengganti kimono agar kimono berharga mahal tidak rusak karena keringat. Aktor kabuki mengenakan yukata ketika berdandan atau memerankan tokoh yang memakai yukata. Pegulat sumo memakai yukata sebelum dan sesudah bertanding.

Musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri di Jepang. Jika terlihat orang memakai yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang api.

Warna dan corak yukata

Bahan yukata pria umumnya berwarna dasar gelap (hitam, biru tua,ungu tua) dengan corak garis-garis warna gelap. Wanita biasanya mengenakan yukata dari bahan berwarna dasar cerah atau warna pastel dengan corak aneka warna yang terang.

Walaupun umumnya dibuat dari kain katun, yukata zaman sekarang juga dibuat dari tekstil campuran, seperti katun bercampur poliester. Berbeda dengan kimono jadi yang hampir-hampir tidak ada toko yang menjualnya, yukata siap pakai dalam berbagai ukuran dijual toko dengan harga terjangkau.

Corak kain yang populer untuk yukata wanita, misalnya bunga sakura, seruni, poppy, bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki. Karakter anime seperti Hamtaro, Pokemon, dan Hello Kitty populer sebagai corak yukata untuk anak-anak.

Cara memakai

Hotel atau ryokan di Jepang menyediakan yukata untuk dipakai tamu sebagai pakaian tidur. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban danju ban), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perlu hada juban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta.

Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah simpul bunko yang berbentuk kupu-kupu. Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi.

Wanita mengenakan yukata yang pas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihatbagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badanpemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita:

  • Rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam, berwarna putih polos.
  • Pakaian dalam (hadajuban).
  • Tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang
  • yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah.
  • Kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian
  • perut.
  • Obi untuk mengencangkan yukata ke badan.
Sejarah
Istilah yukata berasal dari kata yukatabira (浴衣帷子). Mulanya kata bira dipakai untuk menyebut sehelai kimono dari kain rami. Walaupun tidak lagi dibuat dari kain rami, pakaian seperti itu tetap disebut kata bira. Kimono kain rami dipakai sebagai pakaian sewaktu mandi berendam, namun akhirnya berubah fungsi sebagai pakaian sesudah mandi. Ketika rumah-rumah di Jepang belum memiliki kamar mandi, yukata dipakai orang untuk pergi kepemandian umum.

Dalam kamus Wamyō Ruijushō dari pertengahan zaman Heian, yukatabira (湯帷子) dijelaskan sebagai pakaian yang dikenakan sewaktu mandi berendam. Ketika itu, orang mandi sambil memakai yukatabira di pemandian umum, dan dipakai untuk mengelap keringat, sekaligus menutupi ketelanjangan dari orang lain. Bahan yukatabira adalah kain rami yang cepat kering kalau diperas.

Sejak sekitar zaman Azuchi-Momoyama, yukatabira dipakai orang sebagai pakaian sesudah mandi, untuk menyerap basah seusai mandi. Kalangan rakyat zaman Edo sangat menyenangi yukatabira hingga disingkat sebagai yukata. Ketika itu, yukata bukanlah pakaian sopan yang dipakai untuk bertemu dengan orang lain, melainkan hanya pakaian tidur.

Berbeda dari kimono jenis lainnya, menjahit yukata sangat mudah. Yukata memiliki pola yang sangat sederhana, dan dijahit tanpa kain pelapis di bagian pinggul atau pundak. Hingga seusai Perang Dunia II, cara menjahit yukata diajarkan kepada murid perempuan sekolah menengah umum di Jepang.

3. Kimono pria

Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, dan hitam.
  • Kimono paling formal berupa setelanmontsuk i hitam dengan hakamadan haori

Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki.

  • Kimono santai kinagashi

Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.

 

 

 

 

4. Sejarah kimono
Zaman Jomon dan zaman Yayoi
Kimono zaman Jomon dan zaman Yayoi berbentuk seperti baju terusan. Dari situs
arkeologi tumpukan kulit kerang zaman Jomon ditemukan haniwa. Pakaian atas yang
dikenakan haniwa disebut kantoi (貫頭衣).

Dalam Gishiwajinden (buku sejarah Cina mengenai tiga negara) ditulis tentang pakaian sederhana untuk laki-laki. Sehelai kain diselempangkan secara horizontal pada tubuh pria seperti pakaian biksu, dan sehelai kain dililitkan di kepala. Pakaian wanita dinamakan kantoi. Di tengah sehelai kain dibuat lubang untuk memasukkan kepala. Tali digunakan sebagai pengikat di bagian pinggang.

Masih menurut Gishiwajinden, kaisar wanita bernama Himiko dari Yamataikoku (sebutan zaman dulu untuk Jepang) “selalu mengenakan pakaian kantoi berwarna putih”. Serat rami merupakan bahan pakaian untuk rakyat biasa, sementara orang berpangkat mengenakan kain sutra.

Zaman Kofun

Pakaian zaman Kofun mendapat pengaruh dari daratan Cina, dan terdiri dari dua potong pakaian : pakaian atas dan pakaian bawah. Haniwa mengenakan baju atas seperti mantel yang dipakai menutupi kantoi. Pakaian bagian bawah berupa rok yang dililitkan dipinggang. Dari penemuan haniwa terlihat pakaian berupa celana berpipa lebar seperti hakama.

Pada zaman Kofun mulai dikenal pakaian yang dijahit. Bagian depan kantoi dibuat terbuka dan lengan baju bagian bawah mulai dijahit agar mudah dipakai. Selanjutnya, baju atas terdiri dari dua jenis kerah :

  • Kerah datar sampai persis di bawah leher (agekubi)
  • Kerah berbentuk huruf “V” (tarekubi) yang dipertemukan di bagian dada.
Zaman Nara

Aristokrat zaman Asuka bernama Pangeran Shotoku menetapkan dua belas strata jabatan dalam istana kaisar (kan-i jūnikai). Pejabat istana dibedakan menurut warna hiasan penutup kepala (kanmuri). Dalam kitab hukum Taiho Ritsuryo dimuat peraturan tentang busana resmi, busana pegawai istana, dan pakaian seragam dalam istana. Pakaian formal yang dikenakan pejabat sipil (bunkan) dijahit di bagian bawah ketiak. Pejabat militer mengenakan pakaian formal yang tidak dijahit di bagian bawah ketiak agar pemakainya bebas bergerak. Busana dan aksesori zaman Nara banyak dipengaruhi budaya Cina yang masuk ke Jepang. Pengaruh budaya Dinasti Tang ikut mempopulerkan baju berlengan sempit yang disebut kosode untuk dikenakan sebagai pakaian dalam.

Pada zaman Nara terjadi perubahan dalam cara mengenakan kimono. Kalau sebelumnya kerah bagian kiri harus berada di bawah kerah bagian kanan, sejak zaman Nara, kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Cara mengenakan kimono dari zaman Nara terus dipertahankan hingga kini. Hanya orang meninggal dipakaikan kimono dengan kerah kiri berada di bawah kerah kanan.

Zaman Heian

Menurut aristokrat Sugawara Michizane, penghentian pengiriman utusan Jepang untuk Dinasti Tang (kentoshi) memicu pertumbuhan budaya lokal. Tata cara berbusana dan standarisasi protokol untuk upacara-upacara formal mulai ditetapkan secara resmi. Ketetapan tersebut berakibat semakin rumitnya tata busana zaman Heian. Wanita zaman Heian mengenakan pakaian berlapis-lapis yang disebut jūnihitoe. Tidak hanya wanita zaman Heian, pakaian formal untuk militer juga menjadi tidak praktis.

Ada tiga jenis pakaian untuk pejabat pria pada zaman Heian:
  • Sokutai (pakaian upacara resmi berupa setelan lengkap)
  • I-kan (pakaian untuk tugas resmi sehari-hari yang sedikit lebih ringan dari sokutai)
  • Noshi (pakaian untuk kesempatan pribadi yang terlihat mirip dengan i-kan).

Rakyat biasa mengenakan pakaian yang disebutsuikan atau kariginu (狩衣 , arti harafiah: baju berburu). Di kemudian hari, kalangan aristokrat menjadikan kariginu sebagai pakaian sehari-hari sebelum diikuti kalangan samurai.

Pada zaman Heian terjadi pengambil alihan kekuasaan oleh kalangan samurai, dan bangsawan istana dijauhkan dari dunia politik. Pakaian yang dulunya merupakan simbol status bangsawan istana dijadikan simbol status kalangan samurai.

Zaman Kamakura dan zaman Muromachi

Pada zaman Sengoku, kekuasaan pemerintahan berada di tangan samurai. Samurai mengenakan pakaian yang disebutsuikan. Pakaian jenis ini nantinya berubah menjadi pakaian yang disebut hitatare. Pada zaman Muromachi, hitatare merupakan pakaian resmi samurai. Pada zaman Muromachi dikenal kimono yang disebut suō (素襖 ), yakni sejenis hitatare yang tidak menggunakan kain pelapis dalam. Ciri khas suō adalah lambang keluarga dalam ukuran besar di delapan tempat.

Pakaian wanita juga makin sederhana. Rok bawah yang disebut mo (裳 ) makin pendek sebelum diganti dengan hakama. Setelan mo dan hakama akhirnya hilang sebelum diganti dengan kimono model terusan, dan kemudian kimono wanita yang disebut kosode. Wanita mengenakan kosode dengan kain yang dililitkan di sekitar pinggang (koshimaki) dan /atau yumaki. Mantel panjang yang disebut uchikake dipakai setelah memakai kosode.

Awal zaman Edo

Penyederhaan pakaian samurai berlanjut hingga zaman Edo. Pakaian samurai zaman Edo adalah setelan berpundak lebar yang disebut kamishimo (裃 ). Satu setelkamishimo terdiri dari kataginu (肩衣 ) dan hakama. Di kalangan wanita, kosode menjadi semakin populer sebagai simbol budaya orang kota yang mengikuti tren busana.

Zaman Edo adalah zaman keemasan panggung sandiwara kabuki. Penemuan cara penggandaan lukisan berwarna-warni yang disebut nishiki-e atau ukiyo-e mendorong makin banyaknya lukisan pemeran kabuki yang mengenakan kimono mahal dan gemerlap. Pakaian orang kota pun cenderung makin mewah karena ingin meniru pakaian aktor kabuki.

Kecenderungan orang kota berpakaian semakin bagus dan jauh dari norma konfusianisme ingin dibatasi oleh Keshogunan Edo. Secara bertahap pemerintah keshogunan memaksakan kenyaku-rei, yakni norma kehidupan sederhana yang pantas. Pemaksaan tersebut gagal karena keinginan rakyat untuk berpakaian bagus tidak bisa dibendung. Tradisi upacara minum teh menjadi sebab kegagalan kenyaku- rei. Orang menghadiri upacara minum teh memakai kimono yang terlihat sederhana namun ternyata berharga mahal.

Tali pinggang kumihimo dan gaya mengikat obi di punggung mulai dikenal sejakzaman Edo. Hingga kini, keduanya bertahan sebagai aksesori sewaktu mengenakan kimono.

Akhir zaman Edo

Politik isolasi (sakoku) membuat terhentinya impor benang sutra. Kimono mulai dibuat dari benang sutra produksi dalam negeri. Pakaian rakyat dibuat dari kain sutra jenis crape lebih murah. Setelah terjadi kelaparan zaman Temmei (1783-1788), Keshogunan Edo pada tahun 1785 melarang rakyat untuk mengenakan kimono dari sutra. Pakaian orang kota dibuat dari kain katun atau kain rami. Kimono berlengan lebar yang merupakan bentuk awal dari furisode populer di kalangan wanita.

Zaman Meiji dan zaman Taisho

Industri berkembang maju pada zaman Meiji. Produksi sutra meningkat, dan Jepang menjadi eksportir sutra terbesar. Harga kain sutra tidak lagi mahal, dan mulai dikenal berjenis-jenis kain sutra. Peraturan pemakaian benang sutra dinyatakan tidak berlaku. Kimono untuk wanita mulai dibuat dari berbagai macam jenis kain sutra. Industri pemintalan sutra didirikan di berbagai tempat di Jepang. Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri pemintalan, industri tekstil benang sutra ikut berkembang. Produknya berupa berbagai kain sutra, mulai dari kain krep, rinzu, omeshi,hingga meisen.

Tersedianya beraneka jenis kain yang dapat diproses menyebabkan berkembangnya teknik pencelupan kain. Pada zaman Meiji mulai dikenal teknik yuzen, yakni menggambar dengan kuas untuk menghasilkan corak kain di atas kain kimono.

Sementara itu, wanita kalangan atas masih menggemari kain sutra yang bermotifgaris-garis dan susunan gambar yang sangat rumit dan halus. Mereka mengenakan kimono dari model kain yang sudah populer sejak zaman Edo sebagai pakaian terbaik sewaktu menghadiri acara istimewa. Hampir pada waktu yang bersamaan, kain sutra hasil tenunan benang berwarna-warni hasil pencelupan mulai disukai orang.

Tidak lama setelah pakaian impor dari Barat mulai masuk ke Jepang, penjahit lokal mulai bisa membuat pakaian Barat. Sejak itu pula, istilah wafuku dipakai untuk membedakan pakaian yang selama ini dipakai orang Jepang dengan pakaian dari Barat. Ketika pakaian Barat mulai dikenal di Jepang, kalangan atas memakai pakaian Barat yang dipinjam dari toko persewaan pakaian Barat.

Di era modernisasi Meiji, bangsawan istana mengganti kimono dengan pakaian Barat
supaya tidak dianggap kuno. Walaupun demikian, orang kota yang ingin melestarikan tradisi estetika keindahan tradisional tidak menjadi terpengaruh. Orang kota tetap berusaha mempertahankan kimono dan tradisi yang dipelihara sejak zaman Edo. Sebagian besar priazaman Meiji masih memakai kimono untuk pakaian sehari-hari. Setelan jas sebagai busana formal pria juga mulai populer. Sebagian besar wanita zaman Meiji masih mengenakan kimono, kecuali wanita bangsawan dan guru wanita yang bertugas mengajar anak-anak perempuan.Seragam militer dikenakan oleh laki-laki yang mengikuti dinas militer. Seragam tentara angkatan darat menjadi model untuk seragam sekolah anak laki-laki. Seragam anak sekolah juga menggunakan model kerah berdiri yang mengelilingi leher dan tidak jatuh kepundak (stand-up collar) persis model kerah seragam tentara. Pada akhir zaman Taisho, pemerintah menjalankan kebijakan mobilisasi. Seragam anak sekolah perempuan diganti dari andon bakama (kimono dan hakama) menjadi pakaian Barat yang disebut serafuku (sailor fuku), yakni setelan blus mirip pakaian pelaut dan rok.

Zaman Showa

Semasa perang, pemerintah membagikan pakaian seragam untuk penduduk laki-laki. Pakaian seragam untuk laki-laki disebut kokumin fuku (seragam rakyat). Wanita dipaksamemakai monpei yang berbentuk seperti celana panjang untuk kerja dengan karet di bagian pergelangan kaki.

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, wanita Jepang mulai kembali mengenakan kimono sebelum akhirnya ditinggalkan karena tuntutan modernisasi. Dibandingkan kerumitan memakai kimono, pakaian Barat dianggap lebih praktis sebagai pakaian sehari-hari.

Hingga pertengahan tahun 1960-an, kimono masih banyak dipakai wanita Jepang sebagai pakaian sehari-hari. Pada saat itu, kepopuleran kimono terangkat kembali setelah diperkenalkannya kimono berwarna-warni dari bahan wol. Wanita zaman itu menyukai kimono dari wol sebagai pakaian untuk kesempatan santai.

Setelah kimono tidak lagi populer, pedagang kimono mencoba berbagai macam strategi untuk meningkatkan angka penjualan kimono. Salah satu di antaranya dengan mengeluarkan “peraturan mengenakan kimono” yang disebut yakusoku. Menurut peraturan tersebut, kimono jenis tertentu dikatakan hanya cocok dengan aksesori tertentu. Maksudnya untuk mendikte pembeli agar membeli sebanyak mungkin barang. Strategi tersebut ternyata tidak disukai konsumen, dan minat masyarakat terhadap kimono makin menurun. Walaupun pedagang kimono melakukan promosi besar-besaran, opini “memakai kimono itu ruwet” sudah terbentuk di tengah masyarakat Jepang.

Hingga tahun 1960-an, kimono masih dipakai pria sebagai pakaian santai di rumah. Gambar pria yang mengenakan kimono di rumah masih bisa dilihat dalam berbagai manga terbitan tahun 1970-an. Namun sekarang ini, kimono tidak dikenakan pria sebagai pakaian dirumah, kecuali samue yang dikenakan para perajin.

5.Asesori dan pelengkap
a. Hakama
Hakama (袴 ) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi
pinggang sampai mata kaki.

Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, dan seijin shiki. Anak laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional.

Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dank yūdō, hakama dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat, pesumo mengenakan kimono dan hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama adalah pakaian resmi kannushi dan miko.

Bentuk Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuk trapesium. Bagian depan diploi, 3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke bawah.

Pada kain bagian belakang terdapat koshi-ita yang berbentuk trapesium dari papan atau kain keras yang dilapis kain. Di bawah koshi-ita dilengkapi sendok sepatu berukuran kecil yang disebut hera. Kegunaannya untuk diselipkan ke obi agar hakama tidak melorot.

Hakama dikencangkan dengan empat buah tali, dua buah tali yang lebih panjang terdapat di bagian depan, kiri dan kanan, sementara dua tali yang lebih pendek terdapat dibagian belakang, kiri dan kanan.

Jenis
  • Umanoribakama (馬乗袴)

Kedua belah tungkai dibungkus seperti halnya sewaktu mengenakan celana panjang karena adanya jahitan mulai dari bagian selakangan hingga pergelangan kaki. Bagian bawah melebar sehingga pemakainya mudah bergerak. Jenis inilah yang dikenakan orang dikalangan bela diri tradisional.

  • Andonbakama (行灯袴)

Dikenakan seperti halnya rok, andonbakama tidak membungkus kedua belah tungkai pemakainya. Dibandingkan umanoribakama, pemakainya kurang leluasa bergerak. Seperti halnya umanoribakama, andonbakama dipakai sebagai pakaian resmi. Mahasiswi mengenakan andonbakama bersama koburisode sewaktu diwisuda

  • Machiaribakama (襠有袴)
Seperti halnya kulot, kain dijahit di bagian selangkangan, mulai dari lutut ke bawah.
Nobakama (襠有袴 ) Bagian pergelakangan kaki dibuat sempit agar pemakainya leluasa
bergerak, dan hanya dipakai sebagai celana sehari-hari.
Sejarah
Walaupun sekarang dikenakan oleh pria dan wanita, hakama hingga zaman Edo hanya dipakai oleh pria. Laki-laki zaman zaman Yayoi mengenakan pakaian bagian bawah seperti celana panjang. Dari situs arkeologi ditemukan haniwa yang mengenakan pakaian seperti celana. Hakama yang dikenal orang sekarang, berasal dari celana yang dikenakan samurai sekitar zaman Kamakura. Ketika itu ada berbagai model hakama, di antaranya
umanoribakana untuk menunggang kuda, nobakama, dan hakama untuk kendo.

Tradisi mahasiswi mengenakan koburisode dan hakama ketika diwisuda merupakan peninggalan zaman Meiji. Ketika itu, perempuan mulai diizinkan bersekolah, dan mereka mengenakan kimono sewaktu pergi ke sekolah. Ketika duduk di kursi, bagian bawah kimono menjadi tidak rapi. Kementerian Pendidikan Jepang sewaktu mendirikan sekolah putri, menetapkan setelan kimono dan hakama yang dulunya hanya dipakai pria, sebagai seragam untuk murid perempuan dan guru wanita.

b. Geta
Geta (下駄) adalah alas kaki tradisional Jepang yang dibuat dari kayu. Pada bagian alas (dai) terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali berlapiskain yang disebut hanao (鼻緒 ). Dua buah hak yang disebut ha (“gigi”) terdapat di bagian bawah alas (sol).

Geta dipakai di luar ruangan sewaktu mengenakan yukata atau kimono yang bukan kimono formal. Hak tinggi pada geta memudahkan pemakainya berjalan melewati jalan becek ketikahujan.

Geta dipakai dengan kaki telanjang (sewaktu mengenakan yukata) atau dengan
mengenakan kaus kaki yang disebut tabi. Cara memakai geta seperti cara memakai sandal
jepit, hanao dijepit di antara ibu jari dan telunjuk kaki. Sewaktu mengenakan yukata, geta
dipakai dengan kaki telanjang. Pemandian air panas (onsen) dan penginapan tradisional
(ryokan) biasanya menyediakan geta yang bisa dipinjam oleh tamu.

Menurut pendengaran orang Jepang, “karankoron” adalah bunyigeta ketika dipakai berjalan. Dalam mitologi Jepang, Tengu mengenakan geta berhak satu seperti dikenakan biksu yang sedang melatih diri di hutan dan gunung.

Sejarah geta

Berdasarkan hasil penggalian di situs arkeologi terungkap bahwa geta sudah dipakai orang Jepang sejak zaman Yayoi. Geta diperkirakan dipakai sewaktu bekerja menanam padi di sawah yang selalu berair agar kaki tetap bersih dan kering. Dalam esai klasik Makura no Sōshi dari zaman Heian disebut tentang alas kaki yang disebut Kure no ashida (nama lain untukgeta). Dalam lukisan dari akhir zaman Heian hingga zaman Sengoku juga sering digambarkan orang yang sedang memakai geta sewaktu mencuci atau mengambil air.

Pengrajingeta banyak bermunculan sejak pertengahan zaman Edo. Mereka menciptakan berbagai jenis geta yang membuat geta populer sebagai alas kaki rakyat. Orang mulai menyebut semua alas kaki dari kayu seperti bokuri atau ashida sebagai geta. Walaupun pakaian Barat mulai dikenal di Jepang sejak zaman Meiji, rakyat tetap mengenakan kimono dengan alas kaki berup ageta.

c. Kanzashi
adalah hiasan rambut seperti tusuk konde yang disisipkan ke rambut sewaktu memakai kimono.
d. Obi
Obi (帯) adalah sabuk pinggang dari kain yang
dipakai sewaktu mengenakan kimono atau keikogi.

Obi untuk kimono umumnya dibuat dari kainsutra. Kimono pria dikenakan bersama obi dari kain kaku yang sempit, atau kain lentur yang panjang. Kimono wanita dikenakan bersama obi berhiaskan corak tenun atau bordir. Obi dililitkan seperti halnya memakai setagen.

Jenis
Obi wanita
Menurut ukuran lebar kain, secara garis besar, paling tidak terdapat tiga jenis obi. Masing-masing obi hanya cocok dipakai bersama jenis kimono tertentu.
  • Fukuro obi (lebar 31 cm, panjang 4,2 m) untuk kimono formal (tomesode, furisode, iromuji, tsukesage), dari kain bercorak yang mewah hasil tenunan.
  • Nagoya obi (lebar 16 cm dan 31 cm, panjang 3,65 m) untuk komondan tsumugi, dari kain bercorak di dua tempat (depan dan belakang) hasil pencelupan atau tenun.
  • Hanhaba obi (lebar 15,2 cm, panjang 3,65 m) untuk yukata dan tsumugi, dari kain warna bercorak sepanjang kain hasil tenunan atau tanpa corak.
Obi pria
  • Kaku obi (lebar 10 cm, panjang 4 m) untuk kimono formal.
  • Heko obi dari kain lentur dan tipis untuk kimono pakaian santai di rumah, diikat di belakang seperti ikatan kupu-kupu, juga sewaktu anak laki-laki dan perempuan mengenakan yukata.
Model ikatan
Obi wanita
Fukuro obi
  • Nijūdaiko (versi ikatan taiko yang terdiri dari dua lapis), untuk semua umur
  • Fukura suzume untuk furisode
  • Bunko untuk wanita muda
Nagoya obi
  • Taiko untuk semua umur
Hanhaba obi
  • Bunko untuk yukata
  • Kai no kuchi (mulut kerang) untuk kimono santai (yukata)
Obi pria
  • Kai no kuchi
  • Shokunin
  • Katabasami
Perlengkapan
Obi dikenakan bersamaobiage danobijime.

  • Obi-age, kain berwarna yang dililitkan di bawah obi supaya obi tidak melorot.
  • Obi-jime, tali kecil yang diikat di atas obi supaya letak obi tidak berubah,  atau membantu ikatan obi.
e. Tabi

Tabi adalah kaus kaki sepanjang betis yang dibelah dua pada bagian jari kaki untuk memisahkan jempol kaki dengan jari-jari kaki yang lain. Tabi dipakai sewaktu memakaisandal, walaupun ada Tabi dari kain keras yang dapat dipakai begitu saja seperti sepatu bot.

 

 

f. Waraji
Waraji adalah sandal dari anyaman tali jerami.
g. Zōri
Zōri (草履 ) adalah alas kaki yang dipakai orang Jepang hingga dikenalnya sepatu pada zaman Meiji. Di masa sekarang, orang Jepang hanya memakai zōri sewaktu mengenakan kimono. Berbeda dari geta yang bukan alas kaki untuk kesempatan resmi, zōri dipakai untuk segala kesempatan, termasuk sewaktu mengenakan kimono formal. Cara memakainya seperti memakai sandal jepit.

Alas (sol) berbentuk lonjong seperti keping uang zaman dulu. Berbeda dari geta,bagian alas zōri selalu datar dan tidak mempunyai hak (tumit). Pada zaman dulu, bahan untuk alas adalah lembaran gabus, namun sekarang sudah digantikan dengan lembaran plastik. Bahan pembungkus alas adalah kulit, kain, atau plastik. Pada bagian alas (dai) terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali tebal yang disebut hanao yang menahan sandal agar tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan.

Jenis
  • Zōri wanita

Dibandingkan model santai, bagian alaszōri wanita untuk dipakai dalam kesempatan formal dibuat lebih tebal dengan bagian belakang yang ditinggikan (dibuat ekstratebal). Agar dasar tidak cepat aus, plastik uretan ditempelkan di bagian dasar yang bersentuhan dengan tanah.

  • Setta (雪駄) (zōri laki-laki)
Bentuknya hampir persegi panjang, dengan bagian bawah yang dilapis kulit sapi atau
plastik uretan. Hingga saat ini, setta masih banyak penggemarnya.
  • Zōri tatami
Bahan dari serat tanaman Igusa sehingga disebut tatami omote zōri (zōri permukaan
tatami). Pada zaman dulu merupakan alas kaki favorit bagi laki-laki. Sekarang sudah
langka dan hanya bertahan sebagai alas kaki aktor kabuki.
  • Waraji (草鞋) (warazōri)

Disebut waraji karena dibuat dari anyaman jerami (wara), dan sering dibuat sendiri oleh petani yang memerlukannya alas kaki. Pada zaman dulu, pria atau wanita memakainya sewaktu bekerja atau bepergian jauh. Tali tambahan untuk diikatkan kepergelangan kaki merupakan ciri khas model yang dibuat untuk berjalan jauh.

JLPT N2 Kanji List

Kanji

Onyomi

Kunyomi

English

トウ なかま むら party, faction, clique
キョウ co-, cooperation
ソウ フ す.べて すべ.て general, whole, all, full, total
ク オウ コウ ward, district
リョウ jurisdiction, dominion, territory, fief, reign
ケン カ.ケ prefecture
セツ モウ.ケ establishment, provision, prepare
カイ あらた.める あらた.まる reformation, change, modify, mend, renew, examine, inspect, search
borough, urban prefecture, govt office, representative body, storehouse
investigate
イ ユダ.ネ committee, entrust to, leave to, devote, discard
グン army, force, troops, war, battle
ダン トン かたまり まる.い group, association
カク オノオ each, every, either
トウ しま island
カク かわ leather, become serious, skin, hide, pelt
ソン ム town, village
セイ ゼイ ハズ いきお.い forces, energy, military strength
ゲン へ.る へ.らす dwindle, decrease, reduce, decline, curtail, get hungry
サイ サ フタタ. again, twice, second time
tax, duty
エイ いとな.む いとな.み occupation, camp, perform, build, conduct (business)
ヒ クラ.ベ compare, race, ratio, Philipines
ボウ フセ. ward off, defend, protect, resist
おぎな.う supplement, supply, make good, offset, compensate, assistant, learner
キョウ ケイ サカ boundary, border, region
ドウ ミチビ. guidance, leading, conduct, usher
vice-, duplicate, copy
サン そろ calculate, divining, number, abacus, probability
ユ シュ transport, send, be inferior
ジュツ の.べる mention, state, speak, relate
セン すじ line, track
agriculture, farmers
シュウ ス state, province
ブ ム タケ. warrior, military, chivalry, arms
ショウ ゾウ カタド. elephant, pattern after, imitate, image, shape, sign (of the times)
イキ range, region, limits, stage, level
ガク ヒタ forehead, tablet, plaque, framed picture, sum, amount, volume
オウ ハ. うた.う Europe
タン かつ.ぐ にな.う shouldering, carry, raise, bear
ジュン じゅん.じる じゅん.ずる なぞら.える のり ひと.しい みずもり semi-, correspond to, proportionate to, conform, imitate
ショウ ほ.める prize, reward, praise
ヘン – あた.り ほと.り environs, boundary, border, vicinity
ゾウ -ヅク. つく.る つく.り create, make, structure, physique
ヒ カブ.セ こうむ.る おお.う かぶ.る incur, cover, veil, brood over, shelter, wear, put on, be exposed (film), receiving
わざ skill, art, craft, ability, feat, performance, vocation, arts
テイ ひく.い ひく.める ひく.まる lower, short, humble
フク また restore, return to, revert, resume
うつ.る うつ.す shift, move, change, drift, catch (cold, fire), pass into
コ カ individual, counter for articles and military units
モン かど gates
chapter, lesson, section, department, division, counter for chapters (of a book)
ノウ ドウ のうずる brain, memory
キョク ゴク きわ.める きわ.まる きわ.まり きわ.み き.める -ぎ.め き.まる poles, settlement, conclusion, end, highest rank, electric poles, very, extremely, most, highly, 10**48
ガン ふく.む ふく.める include, bear in mind, understand, cherish
ゾウ ソウ カク.レ くら おさ.める storehouse, hide, own, have, possess
リョウ ハカ. quantity, measure, weight, amount, consider, estimate, surmise
ケイ かた -がた mould, type, model
キョウ まし.て いわ.んや おもむき condition, situation
シン ハ needle, pin, staple, stinger
セン もっぱ.ら specialty, exclusive, mainly, solely
コク キワ.マ たに valley
history, chronicle
カイ キザハ storey, stair, counter for storeys of a building
カン ク pipe, tube, wind instrument, drunken talk
ヘイ ヒョウ ツワモ soldier, private, troops, army, warfare, strategy, tactics
セツ ショウ つ.ぐ touch, contact, adjoin, piece together
サイ ほそ.い ほそ.る こま.か こま.かい dainty, get thin, taper, slender, narrow
コウ き.く ききめ なら.う merit, efficacy, efficiency, benefit
ガン マル. まる まる.める round, full, month, perfection, -ship, pills, make round, roll up, curl up, seduce, explain away
ワン いりえ gulf, bay, inlet
ロク record
セイ ショウ ハブ. かえり.みる focus, government ministry, conserve
キュウ ふる.い もと old times, old things, old friend, former, ex-
キョウ ハ bridge
ガン キ beach
シュウ マワ. circumference, circuit, lap
lumber, log, timber, wood, talent
door
center, middle
ケン ticket
ヘン あ.む -あ.み compilation, knit, plait, braid, twist, editing, completed poem, part of a book
ソウ シュ シュウ さが.す search, look for, locate
チク タ bamboo
チョウ コ. こ.える transcend, super-, ultra-
ヘイ ホウ ナラ.ビ な.み なら.べる なら.ぶ row, and, besides, as well as, line up, rank with, rival, equal
リョウ heal, cure
サイ と.る pick, take, fetch, take up
シン モ forest, woods
キョウ ケイ セ. きそ.う emulate, compete with, bid, sell at auction, bout, contest, race
jammed in, shellfish, mediate, concern oneself with
コン ね -ね root, radical, head (pimple)
ハン marketing, sell, trade
レキ レッキ curriculum, continuation, passage of time
ショウ ソウ モッ まさ.に はた まさ ひきい.る leader, commander, general, admiral, or, and again, soon, from now on, just about
フク はば hanging scroll, width
ハン carrier, carry, all
貿 ボウ trade, exchange
コウ lecture, club, association
リン ハヤ grove, forest
ソウ ショウ よそお.う よそお.い attire, dress, pretend, disguise, profess
ショ もろ various, many, several, together
ゲキ drama, play
カ カ river
navigate, sail, cruise, fly
テツ クロガ iron
ジ ニ ゲイ -ッ こ -こ newborn babe, child, young of animals
キン prohibition, ban, forbid
イン しるし -じるし しる.す stamp, seal, mark, imprint, symbol, emblem, trademark, evidence, souvenir, India
ギャク ゲキ さか さか.さ さか.らう inverted, reverse, opposite, wicked
カン か.える -か.える か.わる interchange, period, charge, change?
キュウ ク ヒサ.シ long time, old story
タン みじか.い short, brevity, fault, defect, weak point
ユ ユウ あぶら oil, fat
ボウ バク あば.く あば.れる outburst, rave, fret, force, violence, cruelty, outrage
リン wheel, ring, circle, link, loop, counter for wheels and flowers
セン ウラナ. し.める fortune-telling, divining, forecasting, occupy, hold, have, get, take
ショク ウ.ワ う.える plant
セイ ショウ シン キヨ.メ きよ.い きよ.まる pure, purify, cleanse, exorcise, Manchu dynasty
double, twice, times, fold
キン ナラ. level, average
hundred million, 10**8
アツ エン オウ お.す へ.す おさ.える お.さえる pressure, push, overwhelm, oppress, dominate
ゲイ ウン ワ う.える のり technique, art, craft, performance, acting, trick, stunt
ショ signature, govt office, police station
シン ノ. の.びる の.ばす の.べる expand, stretch, extend, lengthen, increase
テイ と.める と.まる halt, stopping
バク は.ぜる bomb, burst open, pop, split
リク ロク オ land, six
ギョク -ダ たま たま- jewel, ball
ハ ナ waves, billows, Poland
タイ オ お.びる sash, belt, obi, zone, region
エン ノ.バ の.びる の.べる の.べ prolong, stretching
ウ ハ は わ feathers, counter for birds, rabbits
かた.める かた.まる かた.まり かた.い harden, set, clot, curdle
ソク ノット. rule, follow, based on, model after
ラン ロン ワタ. みだ.れる みだ.る みだ.す みだ おさ.める riot, war, disorder, disturb
フ アマネ あまね.く universal, wide(ly), generally, Prussia
ソク はか.る fathom, plan, scheme, measure
ホウ ブ ト ゆた.か bountiful, excellent, rich
コウ ア あつ.い thick, heavy, rich, kind, cordial, brazen, shameless
レイ よわ.い とし age
かこ.む かこ.う かこ.い surround, besiege, store, paling, enclosure, encircle, preserve, keep
ソツ シュツ そっ.する お.える お.わる ついに にわか graduate, soldier, private, die
リャク ほぼ おか.す おさ.める はかりごと はか.る はぶ.く りゃく.す りゃく.する abbreviation, omission, outline, shorten, capture, plunder
ショウ ウ.ケ うけたまわ.る acquiesce, hear, listen to, be informed, receive
ジュ obey, order, turn, right, docility, occasion
ガン いわ boulder, rock, cliff
レン ネ. ね.る practice, gloss, train, drill, polish, refine
ケイ かる.い かろ.やか かろ.んじる lightly, trifling, unimportant
リョ complete, finish
チョウ テイ やくしょ government office
ジョウ シ castle
カン ワズラ. afflicted, disease, suffer from, be ill
ソウ stratum, social class, layer, story, floor
ハン printing block, printing plate, edition, impression, label
orders, ancient laws, command, decree
カク ツ かど angle, corner, square, horn, antlers
ラク から.む から.まる entwine, coil around, get caught in
ソン そこ.なう そこな.う -そこ.なう そこ.ねる -そこ.ねる damage, loss, disadvantage, hurt, injure
つの.る recruit, campaign, gather (contributions), enlist, grow violent
うら back, amidst, in, reverse, inside, palm, sole, rear, lining, wrong side
ブツ フツ ほとけ Buddha, the dead, France
exploits, unreeling cocoons
チク キズ. fabricate, build, construct
freight, goods, property
コン ま.じる -ま.じり ま.ざる ま.ぜる こ.む mix, blend, confuse
ショウ ノボ. rise up
いけ pond, cistern, pool, reservoir
ケツ blood
オン ヌ あたた.か あたた.かい あたた.まる あたた.める warm
seasons
セイ ショウ ほし -ぼし star, spot, dot, mark
エイ ナガ. eternity, long, lengthy
チョ チャク あらわ.す いちじる.しい renowned, publish, write, remarkable, phenomenal, put on, don, wear, arrival, finish (race), counter for suit
document, records
コ ク くら warehouse, storehouse
カン publish, carve, engrave
statue, picture, image, figure, portrait
コウ キョウ カオ. か かお.り incense, smell, perfume
ハン サ slope, incline, hill
テイ そこ bottom, sole, depth, bottom price, base, kind, sort
フ ヌ linen, cloth
てら Buddhist temple
eaves, roof, house, heaven
gigantic, big, large, great
シン ふる.う ふる.える quake, shake, tremble, quiver, shiver
キ ケ マ hope, beg, request, pray, beseech, Greece, dilute (acid), rare, few, phenomenal
ショク ふ.れる さわ.る さわ contact, touch, feel, hit, proclaim, announce, conflict
イ エ ヨ. reliant, depend on, consequently, therefore, due to
セキ enroll, domiciliary register, membership
けが.す けが.れる けが.らわしい よご.す よご.れる きたな.い dirty, pollute, disgrace, rape, defile
マイ バ sheet of…, counter for flat thin objects or sheets
フク duplicate, double, compound, multiple
ユウ mail, stagecoach stop
チュウ ナ go-between, relationship
エイ ヨウ さか.える は.え -ば.え は.える flourish, prosperity, honor, glory, splendor
サツ フ tag, paper money, counter for bonds, placard, bid
ハン バン いた plank, board, plate, stage
コツ ほね skeleton, bone, remains, frame
ケイ かたむ.く かたむ.ける かたぶ.く かた.げる かし.げる lean, incline, tilt, trend, wane, sink, ruin, bias
カイ とど.ける -とど.け とど.く deliver, reach, arrive, report, notify, forward
カン ケン ま.く まき ま.き scroll, volume, book, part, roll up, wind up, tie, coil, counter for texts (or book scrolls)
ネン も.える も.やす も.す burn, blaze, glow
セキ あと tracks, mark, print, impression
ホウ クル. つつ.む wrap, pack up, cover, conceal
チュウ stop-over, reside in, resident
ジャク よわ.い よわ.る よわ.まる よわ.める weak, frail
ショ introduce, inherit, help
やと.う employ, hire
タイ カ.ワ か.える か.え- exchange, spare, substitute, per-
あず.ける あず.かる deposit, custody, leave with, entrust to
ショウ ヤ.ケ や.く や.き や.き- -や.き bake, burning
カン simplicity, brevity
ショ badge, chapter, composition, poem, design
ゾウ はらわた entrails, viscera, bowels
リツ リチ レ rhythm, law, regulation, gauge, control
ゾウ ソウ おく.る presents, send, give to, award to, confer on, presenting something
ショウ テ.レ て.る て.らす illuminate, shine, compare, bashful
ハク うす.い うす- -うす うす.める うす.まる うす.らぐ うす.ら- うす.れる すすき dilute, thin, weak (tea)
グン ムラ.ガ む.れる む.れ むら flock, group, crowd, herd, swarm, cluster
ビョウ second (1, 60 minute)
オウ オク ク おく.まる heart, interior
キツ キチ ツ. つ.める つ.め -づ.め つ.まる packed, close, pressed, reprove, rebuke, blame
ソウ フタ ふた たぐい ならぶ pair, set, comparison, counter for pairs
さ.す さ.さる さ.し さし とげ thorn, pierce, stab, prick, sting, calling card
ジュ genuine, purity, innocence, net (profit)
ヨク the following, next
カイ ココロヨ. cheerful, pleasant, agreeable, comfortable
ヘン かた- かた one-sided, leaf, sheet
ケイ キョウ ウヤマ. awe, respect, honor, revere
ノウ なや.む なや.ます なや.ましい なやみ trouble, worry, in pain, distress, illness
セン イズ spring, fountain
けがわ pelt, skin, hide, leather
ギョ リョウ あさ.る fishing, fishery
コウ スサ. あら.い あら- あ.れる あ.らす -あ.らし laid waste, rough, rude, wild
チョ た.める たくわ.える savings, store, lay in, keep, wear mustache
コウ かた.い stiff, hard
マイ う.める う.まる う.もれる うず.める うず.まる い.ける bury, be filled up, embedded
チュウ はしら pillar, post, cylinder, support
サイ まつ.る まつ.り まつり ritual, offer prayers, celebrate, deify, enshrine, worship
タイ ダイ フク sack, bag, pouch
ヒツ フ writing brush, writing, painting brush, handwriting
クン キン クン.ズ おし.える よ.む instruction, Japanese character reading, explanation, read
ヨク ア.ビセ あ.びる bathe, be favored with, bask in
ドウ ワラ juvenile, child
ホウ タカ treasure, wealth, valuables
フウ ホウ seal, closing
キョウ むね むな- bosom, breast, chest, heart, feelings
サ シャ ス sand
エン しお salt
ケン カシコ. intelligent, wise, wisdom, cleverness
ワン うで arm, ability, talent
チョウ きざ.す きざ.し portent, 10**12, trillion, sign, omen, symptoms
ショウ とこ ゆか bed, floor, padding, tatami
モウ fur, hair, feather, down
リョク ロク みどり green
ソン トウト. たっと.い とうと.い たっと.ぶ revered, valuable, precious, noble, exalted
シュク シュウ イワ. celebrate, congratulate
ジュウ ニュウ ヤワ. やわ.らか やわ.らかい やわ tender, weakness, gentleness, softness
殿 デン テン -ド との Mr., hall, mansion, palace, temple, lord
ノウ コ. concentrated, thick, dark, undiluted
エキ fluid, liquid, juice, sap, secretion
イ エ ころも きぬ -ぎ garment, clothes, dressing
ケン かた shoulder
レイ ぜろ こぼ.す こぼ.れる zero, spill, overflow, nothing, cipher
ヨウ オサナ. infancy, childhood
baggage, shoulder-pole load, bear (a burden), shoulder (a gun), load, cargo, freight
ハク ト.メ と.まる overnight, put up at, ride at anchor, 3-day stay
コウ オウ き こ yellow
カン ウマ. あま.い あま.える あま.やかす sweet, coax, pamper, be content, sugary
シン ジ retainer, subject
セン アサ. shallow, superficial, frivolous, wretched, shameful
ソウ シュ ハ. sweep, brush
ウン -グ くも cloud
クツ ホ. dig, delve, excavate
シャ す.てる discard, throw away, abandon, resign, reject, sacrifice
ナン やわ.らか やわ.らかい soft
チン ジン シズ.メ しず.む sink, be submerged, subside, be depressed, aloes
トウ シ.ミ こお.る こご.える こご.る い.てる frozen, congeal, refrigerate
ニュウ ちち ち milk, breasts
レン こ.う こい こい.しい romance, in love, yearn for, miss, darling
コウ ク アカ. べに くれない crimson, deep red
コウ outskirts, suburbs, rural area
ヨウ コ loins, hips, waist, low wainscoting
タン すみ charcoal, coal
ヨウ おど.る jump, dance, leap, skip
サツ サク ふみ tome, counter for books, volume
ユウ イサ. courage, cheer up, be in high spirits, bravery, heroism
カイ かせ contraption, fetter, machine, instrument
サイ vegetable, side dish, greens
チン タカ めずら.しい rare, curious, strange
ラン たまご egg, ovum, spawn, roe
コ ミズウ lake
キツ consume, eat, drink, smoke, receive (a blow)
カン ヒ. ほ.す ほ.し- -ぼ.し dry, parch
チュウ キ ム insect, bug, temper
サツ す.る -ず.り -ずり は.く printing, print
トウ hot water, bath, hot spring
ヨウ と.ける と.かす と.く melt, dissolve, thaw
コウ あらがね mineral, ore
ルイ レイ なみだ tears, sympathy
ヒツ ひき equal, head, counter for small animals, roll of cloth
ソン マ grandchild, descendants
エイ スルド. pointed, sharpness, edge, weapon, sharp, violent
シ エ bough, branch, twig, limb
ぬ.る ぬ.り まみ.れる paint, plaster, daub, smear, coating
ケン のき flats, counter for houses, eaves
ドク poison, virus, venom, germ, harm, injury, spite
キョウ さけ.ぶ shout, exclaim, yell
ハイ おが.む おろが.む worship, adore, pray to
ヒョウ コオ. こおり ひ icicle, ice, hail, freeze, congeal
カン ケン かわ.く かわ.かす ほ.す ひ.る いぬい drought, dry, dessicate, drink up, heaven, emperor
ボウ rod, stick, cane, pole, club, line
キ イノ. pray, wish
シュウ ジュウ ひろ.う pick up, gather, find, go on foot, ten
フン デシメートル こ こな flour, powder, dust
いと thread
綿 メン ワ cotton
カン あせ sweat, perspire
ドウ あかがね copper
湿 シツ シュウ しめ.る しめ.す うるお.う うるお.す damp, wet, moist
ビン カ flower pot, bottle, vial, jar, jug, vat, urn
ショウ -ザ さ.く blossom, bloom
ショウ め.す seduce, call, send for, wear, put on, ride in, buy, eat, drink, catch (cold)
カン カ tin can, container
セキ vessels, counter for ships, fish, birds, arrows, one of a pair
あぶら fat, grease, tallow, lard, rosin, gum, tar
ジョウ セイ む.す む.れる む.らす steam, heat, sultry, foment, get musty
はだ texture, skin, body, grain
コウ タガヤ. till, plow, cultivate
ドン にぶ.い にぶ.る にぶ- なま.る なまく.ら dull, slow, foolish, blunt
デイ ナイ デ ニ ド mud, mire, adhere to, be attached to
グウ すみ corner, nook
トウ ひ ほ- ともしび とも.す あかり lamp, a light, light, counter for lights
シン から.い つら.い -づら.い かのと spicy, bitter, hot, acrid
マ ス. みが.く grind, polish, scour, improve, brush (teeth)
バク むぎ barley, wheat
セイ ショウ surname
トウ つつ cylinder, pipe, tube, gun barrel, sleeve
はな nose, snout
リュウ つぶ grains, drop, counter for tiny particles
part of speech, words, poetry
stomach, paunch, crop, craw
ジョウ チョウ たた.む たたみ かさ.なる tatami mat, counter for tatami mats, fold, shut up, do away with
つくえ desk, table
はだ skin, body, grain, texture, disposition
タク すす.ぐ ゆす.ぐ laundry, wash, pour on, rinse
トウ pagoda, tower, steeple
フツ わ.く わ.かす seethe, boil, ferment, uproar, breed
カイ はい ashes, puckery juice, cremate
candy, cakes, fruit
ボウ モウ ずきん おお.う cap, headgear
か.れる か.らす wither, die, dry up, be seasoned
リョウ マコト すず.しい すず.む すず.やか うす.い ひや.す refreshing, nice and cool
シュウ ふね ふな- -ぶね boat, ship
バイ かい shellfish
token, sign, mark, tally, charm
ゾウ にく.む にく.い にく.らしい にく.しみ hate, detest
ベイ さら dish, a helping, plate
コウ がえんじ.る agreement, consent, comply with
ソウ はしゃ.ぐ parch, dry up
チク livestock, domestic fowl and animals
キョウ ショウ はさ.む はさ.まる わきばさ.む さしはさ.む pinch, between
ドン クモ. cloudy weather, cloud up
テキ しずく したた.る drip, drop
うかが.う pay respects, visit, ask, inquire, question, implore

JLPT N1 Kanji List

Kanji

Onyomi

Kunyomi

English

うじ -うじ family name, surname, clan
トウ ホビ. す.べる overall, relationship, ruling, governing
ホ ホウ タモ. protect, guarantee, keep, preserve, sustain, support
ダイ テイ No., residence
ケツ ケチ ユ.ワエ むす.ぶ ゆ.う tie, bind, contract, join, organize, do up hair, fasten
faction, group, party, clique, sect, school
アン つくえ plan, suggestion, draft, ponder, fear, proposition, idea, expectation, bill, worry
サク scheme, plan, policy, step, means
キ モト もと fundamentals, radical (chem), counter for machines, foundation
カ ケ あたい value, price
テイ チョウ ダイ さ.げる propose, take along, carry in hand
キョ コゾ. あ.げる あ.がる raise, plan, project, behavior, actions
オウ ヨウ -ノウ コタ.エ あた.る まさに apply, answer, yes, OK, reply, accept
くわだ.てる undertake, scheme, design, attempt, plan
ケン しら.べる examination, investigate
トウ ドウ フ wisteria
タク ツ さわ うるお.い うるお.す swamp
サイ た.つ さば.く tailor, judge, decision, cut out (pattern)
ショウ あかし evidence, proof, certificate
エン abet, help, save
シ セ ほどこ.す alms, apply bandages, administer first-aid
セイ ショウ well, well crib, town, community
ゴ マモ. safeguard, protect
unfold, expand
タイ わざ.と attitude, condition, figure, appearance, voice (of verbs)
セン あざ.やか fresh, vivid, clear, brilliant, Korea
シ ミ. inspection, regard as, see, look at
ジョウ チョウ デキ えだ すじ article, clause, item, stripe, streak
カン ミ tree trunk
ドク トク ヒト. single, alone, spontaneously, Germany
キュウ グウ ク クウ ミ Shinto shrine, constellations, palace, princess
ソツ リツ シュツ ひき.いる ratio, rate, proportion, %, coefficient, factor
エイ defense, protection
チョウ -バ. は.る -は.り lengthen, counter for bows & stringed instruments, stretch, spread, put up (tent)
oversee, official, govt office, rule, administer
カン ring, circle, link, wheel
シン ツブサ. つまび.らか hearing, judge, trial
righteousness, justice, morality, honor, loyalty, meaning
うった.える accusation, sue, complain of pain, appeal to
シュ かぶ stocks, stump, shares, stock, counter for small plants
姿 シ スガ figure, form, shape
カク tower, tall building, palace
シュウ シュ おお.い masses, great numbers, multitude, populace
ヒョウ evaluate, criticism, comment
エイ かげ shadow, silhouette, phantom
ショウ マ pine tree
ゲキ う.つ beat, attack, defeat, conquer
assistant, help
カク nucleus, core, kernel
セイ トトノ. ととの.える organize, arranging, tune, tone, meter, key (music)
ユウ ト.カ と.ける dissolve, melt
セイ made in…, manufacture
ヒョウ ballot, label, ticket, sign
ショウ ワタ. ford, ferry, port
キョウ ひび.く echo, also N5116, sound, resound, ring, vibrate
スイ お.す conjecture, infer, guess, suppose, support
セイ シン ショウ ウ.ケ こ.う solicit, invite, ask
うつわ utensil, vessel, receptacle, implement, instrument, ability, container, tool, set
gentleman, samurai
トウ う.つ chastise, attack, defeat, destroy, conquer
コウ セ.メ aggression, attack
さき さい みさき promontory, cape, spit
coach, command, urge, lead, supervise
ジュ さず.ける さず.かる impart, instruct, grant, confer
サイ もよう.す もよお.す sponsor, hold (a meeting), give (a dinner)
キュウ オヨ.ボ およ.ぶ およ.び および reach out, exert, exercise, cause
constitution, law
はな.れる はな.す detach, separation, disjoin, digress
ゲキ はげ.しい violent, get excited, enraged, chafe, incite
テキ ツ. pinch, pick, pluck, trim, clip, summarize
ケイ lineage, system
criticism, strike
ロウ リョウ オト son, counter for sons
ケン スコ.ヤ healthy, health, strength, persistence
メイ alliance, oath
ジュウ ショウ ジュ したが.う したが.える より accompany, obey, submit to, comply, follow, secondary, incidental, subordinate
シュウ シュ オサ.マ おさ.める discipline, conduct oneself well, study, master
タイ regiment, party, company, squad
ショク シキ -オ. お.る お.り おり -おり weave, fabric
カク コウ ひろ.がる ひろ.げる ひろ.める broaden, extend, expand, enlarge
ゆえ happenstance, especially, intentionally, reason, cause, circumstances, the late, therefore, consequently
シン フ.ル ふ.る ぶ.る ふ.り -ぶ.り shake, wave, wag, swing
ベン ヘン アラソ. わきま.える わ.ける はなびら valve, petal, braid, speech, dialect, discrimination, dispose of, distinguish
シュウ ジュ ツ.ケ つ.く concerning, settle, take position, depart, study, per
こと こと.なる け uncommon, queerness, strangeness, wonderful, curious, unusual
ケン コン たてまつ.る offering, counter for drinks, present, offer
ゲン ゴン イツク おごそ.か きび.しい いか.めしい stern, strictness, severity, rigidity
fiber, tie, rope
ヒン はま seacoast, beach, seashore
イ ユイ bequeath, leave behind, reserve
ルイ ライ スイ トリ bases, fort, rampart, walls, base(ball)
ホウ くに home country, country, Japan
ソ ス もと elementary, principle, naked, uncovered
ケン つか.う -つか.い -づか.い つか.わす や.る despatch, send, give, donate, do, undertake
コウ confront, resist, defy, oppose
imitation, copy, mock
ユウ オ お- おす masculine, male, hero, leader, superiority, excellence
エキ ヤク マ. benefit, gain, profit, advantage
キン tense, solid, hard, reliable, tight
ヒョウ シル しるべ signpost, seal, mark, stamp, imprint, symbol, emblem, trademark, evidence, souvenir, target
セン ノタマ.ワ のたむ.う proclaim, say, announce
ショ shining, bright
ハイ すた.れる すた.る abolish, obsolete, cessation, discarding, abandon
イ カ Italy, that one
コウ creek, inlet, bay
リョウ colleague, official, companion
キチ キツ ヨ good luck, joy, congratulations
セイ ジョウ サカ. も.る さか.る boom, prosper, copulate
コウ オ emperor
リン ノゾ. look to, face, meet, confront, attend, call on
トウ ふ.む ふ.まえる step, trample, carry through, appraise, evade payment
カイ エ こわ.す こわ.れる やぶ.る demolition, break, destroy
サイ bond, loan, debt
コウ キョウ オコ. おこ.る entertain, revive, retrieve, interest, pleasure
ゲン ミナモ source, origin
ceremony, rule, affair, case, a matter
ソウ ショウ ケズ.シケ つく.る はじ.める きず genesis, wound, injury, hurt, start, originate
ショウ さわ.る hinder, hurt, harm
ケイ つ.ぐ まま- inherit, succeed, patch, graft (tree)
キン すじ muscle, sinew, tendon, fiber, plot, plan, descent
トウ アラソ. たたか.う fight, war
ソウ ホウム. interment, bury, shelve
さ.ける よ.ける evade, avoid, avert, ward off, shirk, shun
シ ツカサド. director, official, govt office, rule, administer
ease, peace
ゼン ヨシ.トス よ.い い.い よ.く virtuous, good, goodness
タイ apprehend, chase
ハク セマ. urge, force, imminent, spur on
ワク まど.う beguile, delusion, perplexity
ホウ くず.れる -くず.れ くず.す crumble, die, demolish, level
chronicle, account, narrative, history, annals, geologic period
チョウ テイ ユル. き.く listen, headstrong, naughty, careful inquiry
ダツ ぬ.ぐ ぬ.げる undress, removing, escape from, get rid of, be left out, take off
キュ class, rank, grade
ハク バ Dr., command, esteem, win acclaim, Ph.D., exposition, fair
テイ し.まる し.まり し.める -し.め -じ.め tighten, tie, shut, lock, fasten
キュウ すく.う salvation, save, help, rescue, reclaim
シツ シュウ ト. tenacious, take hold, grasp, take to heart
ボウ フ tassel, tuft, fringe, bunch, lock (hair), segment (orange), house, room
テツ remove, withdraw, disarm, dismantle, reject, exclude
サク ソ. けず.る はつ.る plane, sharpen, whittle, pare
ミツ ひそ.か secrecy, density (pop), minuteness, carefulness
お.く set aside, give up, suspend, discontinue, lay aside, except
シ シリング ココロザ こころざ.す intention, plan, resolve, aspire, motive, hopes, shilling
サイ ノ. の.せる ride, board, get on, place, spread, 10**44
ジン camp, battle array, ranks, position
われ わ わ.が- わが ego, I, selfish, our, oneself
イ ナ ため な.る な.す す.る たり つく.る do, change, make, benefit, welfare, be of use, reach to, try, practice, cost, serve as, good, advantage, as a re
ヨク おさ.える repress, well, now, in the first place, push, shove, press, seal, do in spite of
マク バク curtain, bunting, act of play
セン -シ.メ そ.める -ぞ.め -ぞめ そ.まる し.みる -じ.みる し.み dye, color, paint, stain, print
ナ ナイ ダイ いかん からなし Nara, what?
ショウ きず いた.む いた.める wound, hurt, injure, impair, pain, injury, cut, gash, scar, weak point
タク えら.ぶ choose, select, elect, prefer
シュウ ヒイ.デ excel, excellence, beauty, surpass
チョウ チ しるし indications, sign, omen, symptom, collect, seek, refer to, question
ダン タン ひ.く -ひ.き はず.む たま はじ.く はじ.ける ただ.す はじ.きゆみ bullet, twang, flip, snap
ショウ つぐな.う reparation, make up for, recompense, redeem
コウ ク イサ achievement, merits, success, honor, credit
キョ コ よ.る foothold, based on, follow, therefore
ひ.める ひそ.か かく.す secret, conceal
キョ ゴ こば.む repel, refuse, reject, decline
punish, penalty, sentence, punishment
チョウ -ヅ つか hillock, mound
いた.す doth, do, send, forward, cause, exert, incur, engage
ソウ ク. winding, reel, spin, turn (pages), look up, refer to
tail, end, counter for fish, lower slope of mountain
ビョウ えが.く か.く sketch, compose, write, draw, paint
レイ リン ス small bell, buzzer
tray, shallow bowl, platter, tub, board, phonograph record
コウ うなじ paragraph, nape of neck, clause, item, term (expression)
ソウ miss, mourning
ハン バン トモナ. consort, accompany, bring with, companion
ヨウ リョウ ヤシナ. foster, bring up, rear, develop, nurture
ケン ケ か.ける か.かる suspend, hang, 10%, install, depend, consult
ガイ カイ マ boulevard, street, town
ケイ ちぎ.る pledge, promise, vow
ケイ かか.げる put up (a notice), put up, hoist, display, hang out, publish, describe
ヤク オド. leap, dance, skip
す.てる abandon, throw away, discard, resign, reject, sacrifice
テイ ヤシ residence, mansion
シュク ちぢ.む ちぢ.まる ちぢ.める ちぢ.れる ちぢ.らす shrink, contract, shrivel, wrinkle, reduce
カン かえ.る send back, return
ゾク ショク ヤカ さかん つく belong, genus, subordinate official, affiliated
リョ オモンパカ. おもんぱく.る prudence, thought, concern, consider, deliberate, fear
わく frame, framework, spindle, spool, bounding-box, (kokuji)
ケイ エ メグ. めぐ.む favor, blessing, grace, kindness
ロ ロウ ツ dew, tears, expose, Russia
チュウ おき おきつ ちゅう.する わく open sea, offing, rise high into sky
カン ユル.メ ゆる.い ゆる.やか ゆる.む slacken, loosen, relax, lessen, be moderate, ease
セツ セチ ノッ ふし -ぶし node, season, period, occasion, verse, clause, stanza, honor, joint, knuckle, knob, knot, tune, melody
ジュ demand, request, need
シャ い.る さ.す shoot, shine into, onto, archery
コウ subscription, buy
ふる.う brandish, wave, wag, swing, shake
ジュウ ミ.タ あ.てる allot, fill
コウ ク みつ.ぐ tribute, support, finance
鹿 ロク しか deer
キャク かえ.って しりぞ.く しりぞ.ける instead, on the contrary, rather
タン ハ はし は はた -ばた edge, origin, end, point, border, verge, cape
fare, fee, hire, rent, wages, charge
カク え.る seize, get, find, earn, acquire, can, may, able to
グン こうり county, district
ヘイ あわ.せる join, get together, unite, collective
penetrate, clear, pierce, strike home, sit up (all night)
キ トウト. たっと.い とうと.い たっと.ぶ precious, value, prize, esteem, honor
ショウ つ.く collide, brunt, highway, opposition (astronomy), thrust, pierce, stab, prick
ショウ こ.げる こ.がす こ.がれる あせ.る char, hurry, impatient, irritate, burn, scorch, singe
ダツ うば.う rob, take by force, snatch away, dispossess, plunder, usurp
サイ わざわ.い disaster, calamity, woe, curse, evil
うら bay, creek, inlet, gulf, beach, seacoast
セキ chop, divide, tear, analyze
ジョウ ユズ. defer, turnover, transfer, convey
ショウ ホメ. たた.える とな.える あ.げる かな.う はか.り はか.る appellation, praise, admire, name, title, fame
ノウ ナッ ナ ナン トウ オサ.マ おさ.める -おさ.める settlement, obtain, reap, pay, supply, store
ジュ timber trees, wood
チョウ いど.む challenge, contend for, make love to
ユウ イウ さそ.う いざな.う entice, lead, tempt, invite, ask, call for, seduce, allure
フン まぎ.れる -まぎ.れ まぎ.らす まぎ.らわす まぎ.らわしい distract, be mistaken for, go astray, divert
シ イタ. climax, arrive, proceed, reach, attain, result in
シュウ ソウ ム religion, sect, denomination, main point, origin, essence
ソク うなが.す stimulate, urge, press, demand, incite
シン ツツシ. つつし.む つつし humility, be careful, discrete, prudent
コウ ひか.える ひか.え withdraw, draw in, hold back, refrain from, be moderate
wisdom, intellect, reason
アク にぎ.る grip, hold, mould sushi, bribe
チュ mid-air, air, space, sky, memorization, interval of time
シュ sagacious, genius, excellence
セン ゼン ぜに すき coin, .01 yen, money
ジュウ シュウ しぶ しぶ.い しぶ.る astringent, hesitate, reluctant, have diarrhea
ジュウ gun, arms
ソウ サン アヤツ. みさお maneuver, manipulate, operate, steer, chastity, virginity, fidelity
ケイ たずさ.える たずさ.わる portable, carry (in hand), armed with, bring along
シン み.る checkup, seeing, diagnose, examine
タク かこつ.ける かこ.つ かこ.つける consign, requesting, entrusting with, pretend, hint
サツ と.る つま.む -ど.り snapshot, take pictures
タン nativity, be born, declension, lie, be arbitrary
シン おか.す encroach, invade, raid, trespass, violate
カツ くく.る fasten, tie up, arrest, constrict
シャ アヤマ. apologize, thank, refuse
か.ける か.る drive, run, gallop, advance, inspire, impel
トウ トウ. す.く す.かす す.ける とう.る transparent, permeate, filter, penetrate
シン haven, port, harbor, ferry
ヘキ かべ wall, lining (stomach), fence
トウ テ いね いな rice plant
カ ケ かり かり- sham, temporary, interim, assumed (name), informal
レツ さ.く さ.ける -ぎ.れ split, rend, tear
ビン サト cleverness, agile, alert
ゼ シ これ just so, this, right, justice
repudiate, exclude, expel, reject
abundant, rich, fertile
ケン -ガタ. かた.い strict, hard, solid, tough, tight, reliable
ヤク わけ translate, reason, circumstance, case
シ シ turf, lawn
コウ つな hawser, class (genus), rope, cord, cable
テン デ code, ceremony, law, rule
congratulations, joy
ショウ あつか.る あつか.い あつか.う handle, entertain, thresh, strip
コ カエリ.ミ look back, review, examine oneself, turn around
コウ グ ヒロ. vast, broad, wide
カン み.る watch over, see
ショウ sue, accuse
カイ いまし.める commandment
welfare, happiness
ヨ ホ.メ ほま.れ reputation, praise, honor, glory
カン ヨロコ. delight, joy
ソウ カナ.デ play music, speak to a ruler, complete
カン ケン すす.める persuade, recommend, advise, encourage, offer
ソウ さわ.ぐ うれい さわ.がしい boisterous, make noise, clamor, disturb, excite
バツ clique, lineage, pedigree, faction, clan
コウ カン カ キノ armor, high (voice), A grade, first class, former, instep, carapace
ジョウ なわ ただ.す straw rope, cord
キョウ ゴウ サ home town, village, native place, district
ヨウ ゆ.れる ゆ.る ゆ.らぐ ゆ.るぐ ゆ.する ゆ.さぶる ゆ.すぶる うご.く swing, shake, sway, rock, tremble, vibrate
メン マヌガ.レ まぬか.れる excuse, dismissal
すで.に previously, already, long ago
セン スス.メ recommend, mat, advise, encourage, offer
リン トナ とな.る neighboring
カ ケ ハ splendor, flower, petal, shine, luster, ostentatious, showy, gay, gorgeous
pattern, example, model
イン オン ヨ. かく.す かく.し かく.れる かか.す conceal, hide, cover
benevolence, virtue, goodness, commanding respect
philosophy, clear
サン すぎ cedar, cryptomeria
シャク セキ ユル. とく す.てる explanation
コ キ ツチノ おのれ self, snake, serpent
gentle, peace, depravity
イ オド.カ おど.す おど.し intimidate, dignity, majesty, menace, threaten
ゴウ エラ. overpowering, great, powerful, excelling, Australia
ユウ くま bear
タイ テイ とどこお.る stagnate, be delayed, overdue, arrears
ビ カス. delicate, minuteness, insignificance
リュ hump, high, noble, prosperity
ショウ symptoms, illness
ザン しばら.く temporarily, a while, moment, long time
チュ loyalty, fidelity, faithfulness
ソウ くら godown, warehouse, storehouse, cellar, treasury
ゲン ヒ lad, boy (ancient)
カン きも liver, pluck, nerve, chutzpah
カン わめ.く yell, cry, scream
沿 エン そ.う -ぞ.い run alongside, follow along, run along, lie along
ミョウ ビョウ たえ exquisite, strange, queer, mystery, miracle, excellent, delicate, charming
ショウ とな.える chant, recite, call upon, yell
ア オ オモネ. Africa, flatter, fawn upon, corner, nook, recess
サク cord, rope
セイ マコ sincerity, admonish, warn, prohibit, truth, fidelity
シュウ カサ. おそ.う attack, advance on, succeed to, pile, heap
コン ねんご.ろ sociable, kind, courteous, hospitable, cordial
ハイ haiku, actor
ヘイ ツ がら え design, pattern, build, nature, handle, crank, grip, knob, shaft
キョウ おどろ.く おどろ.かす wonder, be surprised, frightened, amazed
マ マア ア hemp, flax
リ スモ plum
コウ ヒロ. おおき.い wide expanse, abundance, vigorous
ザイ スイ セイ かる けず.る dose, medicine, drug
ライ rapids, current, torrent, shallows, shoal
シュ おもむき おもむ.く gist, proceed to, tend, become
カン おちい.る おとしい.れる collapse, fall into, cave in, fall (castle), slide into
サイ イ. とき つつし.む ものいみ purification, Buddhist food, room, worship, avoid, alike
カン ヌ つらぬ.く ぬ.く pierce, 8 1, 3lbs, penetrate, brace
セン セン hermit, wizard, cent
なぐさ.める なぐさ.む consolation, amusement, seduce, cheer, make sport of, comfort, console
ジョ ツイ つい.で preface, beginning, order, precedence, occasion, chance, incidentally
ジュン シュン decameron, 10day period, season (for specific products
ケン -カ.ネ か.ねる concurrently, and
セイ ショウ ヒジ holy, saint, sage, master, priest
むね うま.い delicious, relish, show a liking for, purport, will, clever, expert
ソク つ.く つ.ける すなわ.ち instant, namely, as is, conform, agree, adapt
リュウ ヤナ willow
シャ セキ ヤド. cottage, inn, hut, house, mansion
ギ カ いつわ.る にせ いつわ.り falsehood, lie, deceive, pretend, counterfeit, forgery
カク コウ くら.べる contrast, compare
ハ ハク はたがしら hegemony, supremacy, leadership, champion
ショウ ツマビ.ラ くわ.しい detailed, full, minute, accurate, well-informed
テイ resist, reach, touch
キョウ おびや.かす おど.す おど.かす threaten, coerce
モ シゲ. overgrown, grow thick, be luxuriant
ギ キ いけにえ sacrifice
はた national flag, banner, standard
キョ へだ.たる long-distance
ガ ミヤ. gracious, elegant, graceful, refined
ショク カザ. かざ.る decorate, ornament, adorn, embellish
モウ ア netting, network
リュウ リョウ ロウ イ たつ dragon, imperial
poem, poetry
ハン しげ.る しげ.く luxuriant, thick, overgrown, frequency, complexity, trouble
ヨク つばさ wing, plane, flank
セキ -ガ かた lagoon
テキ かたき かな.う enemy, foe, opponent
fascination, charm, bewitch
ケン ゲン きら.う きら.い いや dislike, detest, hate
セイ サイ ハヤ そろ.う ひと.しい ひと.しく あたる adjusted, alike, equal, similar variety of
フ -シ. し.く spread, pave, sit, promulgate
ヨウ hug, embrace, possess, protect, lead
ケン かこ.い sphere, circle, radius, range
サン す.い acid, bitterness, sour, tart
バツ バチ ハツ ばっ.する penalty, punishment
メツ ほろ.びる ほろ.ぶ ほろ.ぼす destroy, ruin, overthrow, perish
ソ イシズ cornerstone, foundation stone
くさ.る -くさ.る くさ.れる くさ.れ くさ.らす くさ.す rot, decay, sour
キャク キャ カク ア skids, leg, undercarriage
チョウ ウシ しお tide, salt water, opportunity
バイ うめ plum
ジン サン つ.くす -つ.くす -づ.くし -つ.く -づ.く -ず.く つ.きる つ.かす さかづき ことごと.く つか つき exhaust, use up, run out of, befriend, serve
ボク しもべ me, I (male)
オウ ヨウ サク cherry
カツ コツ ナメ.ラ すべ.る slippery, slide, slip, flunk
orphan, alone
エン ホノ inflammation, flame, blaze
バイ compensation, indemnify
phrase, clause, sentence, passage, paragraph, counter for haiku
コウ はがね steel
ガン かたく stubborn, foolish, firmly
くさり とざ.す chain, irons, connection
サイ イロド. coloring, paint, makeup
ま.する さ.する す.る chafe, rub, polish, grind, scrape
レイ はげ.む はげ.ます encourage, be diligent, inspire
ジュウ たて vertical, length, height, self-indulgent, wayward
キ カガヤ. radiance, shine, sparkle, gleam, twinkle
チク たくわ.える amass, keeping a concubine, phonograph
ジク axis, pivot, stem, stalk, counter for book scrolls
ジュン めぐ.る めぐ.り patrol, go around, circumference
かせ.ぐ earnings, work, earn money
シュン またた.く wink, blink, twinkle
cannon, gun
フン ふ.く erupt, spout, emit, flush out
ほこ.る boast, be proud, pride, triumphantly
ショ auspicious, happiness, good omen
セイ animal sacrifice, offering
regularity, salary, order
テイ みかど sovereign, the emperor, god, creator
コウ ヒロ. wide, large
そそのか.す tempt, seduce, instigate, promote
はば.む thwart, separate from, prevent, obstruct, deter, impede
peaceful, calm, peace, easy, Thailand
ワイ まかな.う bribe, board, supply, finance
ボク slap, strike, hit, beat, tell, speak
クツ ホ ditch, moat, canal
キク chrysanthemum
コウ しぼ.る し.める し.まる strangle, constrict, wring
エン -ネン ふち ふちど.る ゆかり よすが へり えにし affinity, relation, connection, edge, border, verge, brink
ユイ イ タ solely, only, merely, simply
ボウ ふく.らむ ふく.れる swell, get fat, thick
dart, arrow
タイ タ.エ -proof, enduring
ジュク cram school, private school
ロウ も.る も.れる も.らす leak, escape, time
ケイ ヨロコ. jubilation, congratulate, rejoice, be happy
fierce, rave, rush, become furious, wildness, strength
ホウ カンバ.シ perfume, balmy, flavorable, fragrant
チョウ こ.りる こ.らす こ.らしめる penal, chastise, punish, discipline
ケン つるぎ sabre, sword, blade, clock hand
ショ patent, clear
chess piece, Japanese chess, shogi
チョウ テイ チン トウ チ ひのと street, ward, town, counter for guns, tools, leaves or cakes of something, even number, 4th calendar sig
コウ ツネ つね constancy, always
ヨウ ア.ガ あ.げる -あ.げ hoist, fry in deep fat
ボウ おか.す risk, face, defy, dare, damage, assume (a name)
シ コ の これ おいて ゆく of, this
ethics, companion
チン ヒ.ネ exhibit, state, relate, explain
オク recollection, think, remember
セン ひそ.む もぐ.る かく.れる くぐ.る ひそ.める submerge, conceal, hide, lower (voice), hush
リ ナ pear tree
ジン ニ ニ humanity, virtue, benevolence, charity, man, kernel
コク カ. overcome, kindly, skillfully
ガク タ point, peak, mountain
ガイ おうむ.ね outline, condition, approximation, generally
コウ かか.わる arrest, seize, concerned, adhere to, despite
はか grave, tomb
モク ボク だま.る もだ.す silence, become silent, stop speaking, leave as is
ス シュ モト.メ すべから.く すべし ひげ まつ もち.いる ought, by all means, necessarily
ヘン かたよ.る partial, side, left-side radical, inclining, biased
フン atmosphere, fog
グウ あ.う interview, treat, entertain, receive, deal with
はか.る consult with
キョウ コウ せま.い せば.める せば.まる cramped, narrow, contract, tight
eminent, table, desk, high
キ キュウ キン カ tortoise, turtle
リョウ ロウ かて provisions, food, bread
簿 register, record book
いろり hearth, furnace, kiln, reactor
ボク マ breed, care for, shepherd, feed, pasture
シュ こと particularly, especially, exceptionally
ショク フ.ヤ ふ.える augment, increase, multiply, raise
カン warship
ハイ -ばら やから やかい ともがら comrade, fellow, people, companions
ケツ ア hole, aperture, slit, cave, den
く.しき あや.しい くし めずら.しい strange, strangeness, curiosity
マン ridicule, laziness
カク ツ crane, stork
ボウ ム はか.る たばか.る はかりごと conspire, cheat, impose on, plan, devise, scheme, have in mind, deceive
ダン ノン あたた.か あたた.かい あたた.まる あたた.める warmth
ショウ サカ prosperous, bright, clear
ハク ヒョウ clap, beat (music)
ロウ アキ.ラ ほが.らか melodious, clear, bright, serene, cheerful
カン ユル.ヤ くつろ.ぐ ひろ.い tolerant, leniency, generosity, relax, feel at home, be at ease, broadminded
フク おお.う くつがえ.す くつがえ.る capsize, cover, shade, mantle, be ruined
ホウ placenta, sac, sheath
キュウ な.く cry, weep, moan
カク へだ.てる へだ.たる isolate, alternate, distance, separate, gulf
ジョウ セイ きよ.める きよ.い clean, purify, cleanse, exorcise, Manchu Dynasty
ボツ モツ おぼ.れる しず.む ない drown, sink, hide, fall into, disappear, die
ひま いとま spare time, rest, leisure, time, leave of absence
ハイ lungs
テイ サ upright, chastity, constancy, righteousness
セイ ジョウ ヤス.ンジ peaceful
カン カガ かんが.みる specimen, take warning from, learn from
シ カ. domesticate, raise, keep, feed
イン かげ かげ.る shade, yin, negative, sex organs, secret, shadow
inscription, signature (of artisan)
ズイ まにまに したが.う follow, though, notwithstanding, while, during, both, all, obey, submit to, comply, at the mercy of (the wave
レツ ハゲ.シ ardent, violent, vehement, furious, severe, extreme
ジン ヒ たず.ねる inquire, fathom, look for
稿 コウ わら したがき draft, copy, manuscript, straw
タン rust-colored, red, red lead, pills
ケイ サト. ひら.く disclose, open, say
ヤ エ マ なり か to be (classical)
キュウ オ hill, knoll
トウ むね むな- ridgepole, ridge
ジョウ つち lot, earth, soil
マン みがりに cartoon, involuntarily, in spite of oneself, corrupt
mysterious, occultness
ネン ねば.る sticky, glutinous, greasy, persevere
さと.る enlightenment, perceive, discern, realize, understand
shop, store
ニン ジン はら.む みごも.る pregnancy
ジュク う.れる mellow, ripen, mature, acquire skill
キョク アサ rising sun, morning sun
grace, kindness, goodness, favor, mercy, blessing, benefit
トウ inflation, advancing, going
オウ ユ. い.く いにしえ さき.に journey, chase away, let go, going, travel
トウ ズ まめ まめ beans, pea, midget
スイ と.げる つい.に consummate, accomplish, attain, commit (suicide)
キョウ くる.う くる.おしい くるお.しい lunatic, insane, crazy, confuse
branch off, fork in road, scene, arena, theater
ヘイ highness, steps (of throne)
よこいと ぬき horizontal, woof, left & right, latitude
バイ つちか.う cultivate, foster
スイ おとろ.える decline, wane, weaken
テイ rowboat, small boat
クツ カガ.メ かが.む yield, bend, flinch, submit
ケイ みち こみち さしわたし ただちに diameter, path, method
タン あわ.い thin, faint, pale, fleeting
チュウ ひき- pluck, pull, extract, excel
expose, open
courts, imperial court, government office
キン ニシ brocade, fine dress, honors
ジュン quasi-, semi-, associate
ショ あつ.い sultry, hot, summer heat
キ イ seashore, beach
ショウ ソウ スス.メ exhort, urge, encourage
シン ひた.す ひた.る immersed, soak, dip, steep, moisten, wet, dunk
ジョウ あまつさえ あま.り あま.る surplus, besides
タン キ gall bladder, courage, pluck, nerve
セン slender, fine, thin kimono
こま pony, horse, colt
キョ コ むな.しい うつ.ろ void, emptiness, unpreparedness, crack, fissure, untruth
レイ リョウ たま spirits, soul
チョウ とばり notebook, account book, album
カイ く.いる く.やむ くや.しい repent, regret
ユ サト. rebuke, admonish, charge, warn, persuade
サン ザン みじ.め いた.む むご.い wretched, disaster, cruelty, harsh
ギャク しいた.げる tyrannize, oppress
ホン ハン ひるがえ.る ひるがえ.す flip, turn over, wave, flutter, change (mind)
ツイ crash, fall (down)
ショウ ぬま marsh, lake, bog, swamp, pond
キョ す.える す.わる set, lay a foundation, install, equip, squat down, sit down
ヒ フト. こ.える こえ こ.やす こ.やし fertilizer, get fat, fertile, manure, pamper
ジョ おもむ.ろに gradually, slowly, deliberately, gently
トウ sugar
トウ board, load (a vehicle), ride
ジュン たて shield, escutcheon, pretext
ミャク すじ vein, pulse, hope
ロウ ソウ タ waterfall, rapids, cascade
rut, wheel, track, model, way of doing
ヒョウ たわら bag, bale, sack, counter for bags
ボウ さまた.げる disturb, prevent, hamper, obstruct
サツ す.る す.れる -ず.れ こす.る こす.れる grate, rub, scratch, scrape, chafe, scour
ゲイ くじら whale
ソウ ショウ チャン オゴソ. ほうき villa, inn, cottage, feudal manor
ダク consent, assent, agreement
ライ カミナ thunder, lightening bolt
ヒョウ ただよ.う drift, float (on liquid)
カイ エ オモ. ふところ なつ.かしい なつ.かしむ なつ.く なつ.ける なず.ける いだ.く pocket, feelings, heart, yearn, miss someone, become attached to, bosom, breast
intuition, perception
サイ plantation, planting
カイ kidnap, falsify
ダ タ burdensome, pack horse, horse load, send by horse
テン モ. そ.える そ.う も.える annexed, accompany, marry, suit, meet, satisfy, attach, append, garnish, imitate
カン カンム crown, best, peerless
シャ なな.め はす diagonal, slanting, oblique
キョウ ケイ カガ mirror, speculum, barrel-head, round rice-cake offering
ソウ ミミザト. さと.い wise, fast learner
wandering, waves, billows
ア アシア ツ. Asia, rank next, come after, -ous
ラン み.る perusal, see
いつわ.る lie, falsehood, deceive, pretend
ダン タン podium, stage, rostrum, terrace
クン イサ meritorious deed, merit
witch, demon, evil spirit
シュウ シュ トウ むく.いる repay, reward, retribution
シ ムラサ purple, violet
ショ あけぼの dawn, daybreak
family crest, figures
シャ おろ.す おろし おろ.し wholesale
フン ふる.う stirred up, be invigorated, flourish
ラン てすり column, handrail, blank, space
イツ ハグ.レ そ.れる そ.らす deviate, idleness, leisure, miss the mark, evade, elude, parry, diverge
ガイ はて horizon, shore
タク ヒラ. clear (the land), open, break up (land)
ガン ゲン まなこ め eyeball
ゴク prison, jail
ショウ ナ esteem, furthermore, still, yet
チョウ ほ.る -ぼ.り carve, engrave, chisel
オン おだ.やか calm, quiet, moderation
ケン アラワ.レ あきらか appear, existing
コウ ウマ. たく.み たく.む adroit, skilled, ingenuity
ム ボウ ほこ halberd, arms, festival float
エン カ hedge, fence, wall
あざむ.く deceit, cheat, delude
チョウ つ.る つ.り つ.り angling, fish, catch, allure, ensnare
シュウ ハ bush clover
シュク スク つつし.む solemn, quietly, softly
リツ リ オノノ くり chestnut
おろ.か foolish, folly, absurdity, stupid
カ ヨ よみ.する applaud, praise, esteem
ソウ あ.う あ.わせる encounter, meet, party, association, interview, join
か.ける か.かる erect, frame, mount, support, shelf, construct
おに おに- ghost, devil
ショ commoner, all, bastard
チ ジ オデ いとけない おさない おくて immature, young
nourishing, more & more, be luxuriant, planting, turbidity
ゲン まぼろし phantasm, vision, dream, illusion, apparition
シャ に.る -に に.える に.やす boil, cook
ひめ ひめ- princess
セイ ちか.う vow, swear, pledge
grasp, faggot, bunch, counter for bundles
セン ふ.む tread, step on, trample, practice, carry through
テイ display, offer, present, send, exhibit
ソ ショ うと.い うと.む まば.ら alienate, rough, neglect, shun, sparse
ギョウ コウ あお.ぐ おお.せ お.っしゃる おっしゃ.る face-up, look up, depend, seek, respect, rever, drink, take
sturdy, strength
シツ rapidly
subjugate, attack the rebellious, collect taxes
サイ くだ.く くだ.ける smash, break, crush, familiar, popular
ヨウ うた.い うた.う noh chanting
よめ とつ.ぐ marry into, bride
self-effacing, humble oneself, condescend, be modest
コウ ゴ きさき empress, queen, after, behind, back, later
タン なげ.く なげ.かわしい sigh, lament, moan, grieve
キン germ, fungus, bacteria
レン ケン カ sickle, scythe, trick
ソウ す す.くう nest, rookery, hive, cobweb, den
ヒン しき.りに repeatedly, recur
キン こと harp, koto
ハン squad, corps, unit, group
ホウ たな -だな shelf, ledge, rack, mount, mantle, trellis
ケツ イサギヨ. undefiled, pure, clean, righteous, gallant
コク ひど.い cruel, severe, atrocious, unjust
superintend, manager, rule
ロウ corridor, hall, tower
ジャク セキ さび さび.しい さび.れる さみ.しい loneliness, quietly, mellow, mature, death of a priest
シン ジン タ sign of the dragon, 7-9AM, fifth sign of Chinese zodiac
カ ゲ かすみ かす.む be hazy, grow dim, blurred
フク フ. ふ.せる prostrated, bend down, bow, cover, lay (pipes)
Go
ゾク vulgar, customs, manners, worldliness, mundane things
バク vague, obscure, desert, wide
ジャ よこし.ま wicked, injustice, wrong
ショ sparkle, clear, crystal
ボク ス black ink, India ink, ink stick, Mexico
チン オサ しず.める しず.まる tranquilize, ancient peace-preservation centers
ドウ ホ den, cave, excavation
は.く footgear, shoes, boots, put on (the feet
レツ おと.る inferiority, be inferior to, be worse
ナ ダ イカ なに なんぞ what?
オウ なぐ.る assault, hit, beat, thrash
シン with child, pregnancy
ホウ ブ ホウ.ズ たてまつ.る まつ.る observance, offer, present, dedicate
ユウ ウ. うれ.える うれ.い う.い melancholy, grieve, lament, be anxious, sad, unhappy
ボク ほう ほお crude, simple, plain, docile
テイ チン pavilion, restaurant, mansion, arbor, cottage, vaudeville, music hall, stage name
ジュン シュン アツ. pure
カイ ケ あや.しい あや.しむ suspicious, mystery, apparition
キュウ ク アツ.メ はと pigeon, dove
スイ よ.う よ.い drunk, feel sick, poisoned, elated, spellbound
セキ お.しい お.しむ pity, be sparing of, frugal, stingy, regret
カク harvest, reap
excellent, beautiful, good, pleasing, skilled
ジュン ウル. うるお.う うるお.す wet, be watered, profit by, receive benefits, favor, charm, steep
トウ いた.む lament, grieve over
ボウ とぼ.しい とも.しい destitution, scarce, limited
ガイ above-stated, the said, that specific
おもむ.く proceed, get, become, tend
ソウ ク mulberry
ケイ カツ Japanese Judas-tree, cinnamon tree
ズイ marrow, pith
コ ト tiger, drunkard
ボン basin, lantern festival, tray
シン スス. advance
スイ ear, ear (grain), head, crest (wave)
ソウ サカ robust, manhood, prosperity
テイ つつみ dike, bank, embankment
う.える hungry, starve
ボウ ソ かたわ.ら わき おか- はた bystander, side, besides, while, nearby, 3rd person
エキ ヤク epidemic
ルイ accumulate, involvement, trouble, tie up, continually
し.れる おろか stupid, foolish
ハン conveyor, carry, transport
コウ アキラ clear
い.える いや.す healing, cure, quench (thirst), wreak
トウ ドウ キ paulownia
measurement, foot, 10
カク クル enclosure, quarters, fortification, red-light district
尿 ニョウ urine
キョウ villain, evil, bad luck, disaster
は.く つ.く spit, vomit, belch, confess, tell (lies)
エン ウタ banquet, feast, party
ヨウ オウ たか hawk
ヒン V.I.P., guest
リョ ロ とりこ とりく captive, barbarian, low epithet for the enemy
pottery, porcelain
ショウ かね bell, gong, chimes
カン うら.む remorse, regret, be sorry
チョ イノシ boar
コウ ツナ おおづな つな large
magnet, porcelain
ミ ビ ワタ. いや や あまねし いよいよ とおい ひさし ひさ.しい all the more, increasingly
コン descendants, elder brother, insect
あら.い あら- coarse, rough, rugged
テイ revise, correct, decide
bud, sprout, spear, germ
ショウ ソ ソウ ホ level
サン かさ umbrella
トン タイ ダン チョウ アツ. industry, kindliness
equestrian, riding on horses, counter for equestrians
ネイ ムシ. rather, preferably
ジュン sequential, fellow
ニン シノ.バセ しの.ぶ endure, bear, put up with, conceal, secrete, spy, sneak
タイ おこた.る なま.ける neglect, laziness
ジョ ニョ ゴト. likeness, like, such as, as if, better, best, equal
リョウ dormitory, hostel, villa, tea pavillion
ユウ ウ タス.ケ help
ホウ おおとり phoenix
エン なまり lead
シュ タ pearl, gem, jewel
ギョウ こ.る こ.らす こご.らす こご.らせる こご.る congeal, freeze, stiff, be absorbed in
ビョウ ミョウ なえ なわ seedling, sapling, shoot
ジュウ けもの けだもの animal, beast
アイ あわ.れ あわ.れむ かな.しい pathetic, grief, sorrow, pathos, pity, sympathize
チョウ は.ねる と.ぶ -と.び hop, leap up, spring, jerk, prance, buck, splash, sputter, snap
ショウ たくみ artisan, workman, carpenter
スイ ナンナント. た.れる た.らす た.れ -た.れ droop, suspend, hang, slouch
ジャ ダ イ ヤ ヘ snake, serpent, hard drinker
チョウ -ス.マ す.む す.ます lucidity, be clear, clear, clarify, settle, strain, look grave
ホウ ヌ. sew, stitch, embroider
ソウ Buddhist priest, monk
チョウ なが.める stare, watch, look at, see, scrutinize
コウ カン モト.メ わた.る span, request
ゴ ク く.れる give, do something for
ボン ハン スベ. およ.そ おうよ.そ mediocre
ケイ いこ.い いこ.う recess, rest, relax, repose
エン ひめ beautiful woman, princess
コウ ミ gutter, ditch, sewer, drain, 10**32
キョウ ウヤウヤ.シ respect, reverent
ガイ カイ カ. reap, cut, clip, trim, prune
スイ drowsy, sleep, die
サク シャク confused, mix, be in disorder
chief, count, earl, uncle, Brazil
bamboo grass
cereals, grain
リョウ みささぎ mausoleum, imperial tomb
ム ボウ ブ きり fog, mist
コン たましい たま soul, spirit
ヘイ abuse, evil, vice, breakage
ヒ キサ queen, princess
ハク liner, ship
う.える starve, hungry, thirst
キュウ キョウ きわ.める きわ.まる きわ.まり きわ.み hard up, destitute, suffer, perplexed, cornered
ショウ てのひら たなごころ manipulate, rule, administer, conduct, palm of hand
レイ ウラ.ラ うるわ.しい lovely, companion
リン ア design, figured cloth, twill
シュウ くさ.い -くさ.い にお.う にお.い stinking, ill-smelling, suspicious looking, odor, savor, fragrance, be fragrant, stink, glow, be bright
エツ ヨロコ.バ よろこ.ぶ ecstasy, joy, rapture
ジン ニン キ. は やいば blade, sword, edge
バク しば.る truss, arrest, bind, tie, restrain
レキ こよみ calendar, almanac
ギ ヨロ.シ よろ.しい best regards, good
モウ めくら blind, blind man, ignoramus
スイ いき chic, style, purity, essence, pith, cream, elite, choice
ジョク はずかし.める embarrass, humiliate, shame
キ ギ ツヨ. strong
カツ くさび control, wedge
エン サ monkey
ゲン つる bowstring, chord, hypotenuse
ネン ジン ニン ミノ みの.る harvest, ripen
チツ plug up, obstruct
スイ -ダ. た.く cook, boil
deluge, flood, vast
セツ ショウ ト. おさ.める かね.る vicarious, surrogate, act in addition to
ホウ ア. あ.きる あ.かす sated, tired of, bored, satiate
ジョウ superfluous, uselessness
トウ モ peach tree
シュ -ガ. か.る か.り hunt, raid, gather
シュ ア vermilion, cinnabar, scarlet, red, bloody
うず whirlpool, eddy, vortex
sire, good belt, gentleman
スウ シュ とぼそ からくり hinge, pivot, door
いしぶみ tombstone, monument
タン キタ.エ forge, discipline, train
トウ ソ かたな sword, saber, knife
つづみ drum, beat, rouse, muster
はだか naked, nude, uncovered, partially clothed
ユウ ユ なお furthermore, still, yet
カイ ケ かたまり つちくれ clod, lump, chink, clot, mass
セン rotation, go around
キュウ ユ bow, bow (archery, violin)
ヘイ ヌ cash, bad habit, humble prefix, gift, Shinto offerings of cloth, rope, cut paper
マク membrane
セン オウ fan, folding fan
チョウ はらわた intestines, guts, bowels, viscera
ソウ ふね vat, tub, tank
ジ イツク.シ mercy
ヨウ ヤナ かわ willow
バツ ハツ カ ボチ き.る そむ.く う.つ fell, strike, attack, punish
駿 シュン スン スグ.レ a good horse, speed, a fast person
つ.ける つ.かる -づ.け -づけ pickling, soak, moisten, steep
キュウ ただ.す twist, ask, investigate, verify
リョウ アキラ clear, help
フン tomb, mound
ヘイ つぼ two-mat area, ~36 sq ft
コン dark blue, navy
recreation, pleasure
椿 チン チュン ツバ camellia
ゼツ した tongue, reed, clapper
gauze, thin silk, Rome
キョウ コウ ハザ gorge, ravine
ホウ stipend, salary
リン rin, 1, 10sen, 1, 10bu
ホウ みね summit, peak
ケイ square jewel, corner, angle, edge
ジョウ かも.す brew, cause
レン はす はちす lotus
チョウ とむら.う とぶら.う condolences, mourning, funeral
オツ イツ おと- きのと the latter, duplicate, strange, witty
ジュウ しる -しる つゆ soup, juice, broth, sap, gravy, pus
あま nun
ヘン あまね.く everywhere, times, widely, generally
equilibrium, measuring rod, scale
クン カオ. send forth fragrance, fragrant, be scented, smoke (tobacco)
リョウ レフ かり か.る game-hunting, shooting, game, bag
ヨウ ヒツ sheep
goodwill, article, section, friendship, collusion
エツ けみ.する review, inspection, revision
テイ spy
カツ hoarse, scold
カン あ.えて あ.えない あ.えず daring, sad, tragic, pitiful, frail, feeble
タイ womb, uterus
コウ fermentation
フン いきどお.る aroused, resent, be indignant, anger
トン ぶた pork, pig
シャ さえぎ.る intercept, interrupt, obstruct
とびら front door, title page, front page
リュウ sulphur
シャ pardon, forgiveness
セツ ぬす.む ひそ.か stealth, steal, secret, private, hushed
ホウ あわ bubbles, foam, suds, froth
ズイ スイ シル みず- congratulations
ユウ また また- また.の or again, furthermore, on the other hand
ガイ rue, be sad, sigh, lament
ボウ つむ.ぐ spinning
コン うら.む うら.めしい regret, bear a grudge, resentment, malice, hatred
ボウ obese, fat
たす.ける aid, help, assist
ギ ゲ たわむ.れる ざ.れる じゃ.れる frolic, play, sport
ゴ イツ 5, 5-man squad, file, line
キ イ.マワシ い.む い.み mourning, abhor, detestable, death anniversary
ダク ジョク ニゴ. にご.る voiced, uncleanness, wrong, nigori, impurity
ホン bustle, run
ト ト Big Dipper, 10 sho (vol), sake dipper
ラン orchid, Holland
ジン swift, fast
ショウ あやか.る resemblance
ハチ ハツ bowl, rice tub, pot, crown
キュウ ク.チ decay, rot, remain in seclusion
カク コク バイ から がら husk, nut shell
キョウ コウ ウ.ケ receive, undergo, answer (phone), take, get, catch
シン ハ Manchu dynasty, name given to naturalized foreigners
ボウ ミョウ チガ かや miscanthus reed
ハン clan, enclosure
サ シャ すな よなげる sand
ホ フ タス.ケ help
バイ mediator, go-between
ケイ にわとり とり chicken
ゼン セン しずか ゆず.る Zen, silent meditation
ショク しょく.する たの.む entrust, request, send a message
ドウ trunk, torso, hull (ship), hub of wheel
テツ transfer, alternation
ソウ さ.す はさ.む insert, put in, graft, wear (sword)
ラン アラ storm, tempest
ツイ スイ ウ. つち oak, mallet
ケン きぬ silk
バイ obeisance, follow, accompany, attend on
ボウ divide
musical score, music, note, staff, table, genealogy
cultural progress, perfume
permanence, distant, long time, leisure
シュク シト.ヤ graceful, gentle, pure
ハン sail
ギョウ キョウ サト. あかつき daybreak, dawn, in the event
greatness, excellence
ナン ダン ゼン ネン クスノ くす camphor tree
テキ フ flute, clarinet, pipe, whistle, bagpipe, piccolo
sound of jewels
ド ヤッ やつ guy, slave, manservant, fellow
ジョウ lock, fetters, shackles
ケン ゲン こぶし fist
ショウ ト. かけ.る soar, fly
セン うつ.る うつ.す みやこがえ transition, move, change
セツ つたな.い bungling, clumsy, unskillful
ジ シ ハベ. さむらい waiter, samurai, wait upon, serve
シャ shaku, Japanese foot, measure, scale, rule
とうげ mountain peak, mountain pass, climax, crest, (kokuji)
トク あつ.い fervent, kind, cordial, serious, deliberate
チョウ ジョウ トウ ハジ はじ.める beginning
カツ かわ.く thirst, dry up, parch
シュ uncle, youth
め- めす めん feminine, female
コウ キョウ ホウ タテマツ. undergo, answer (phone), take, get, catch
カン タン た.える たま.る こ.らえる こた.える withstand, endure, support, resist
ジョ つい.ず ついで confer, relate, narrate, describe
サク vinegar, sour, acid, tart
ギン versify, singing, recital
テイ かわ.る たがいに relay, in turn, sending
レイ リョ peak, summit
ジン ハナハ.ダシ はなは.だ tremendously, very, great, exceedingly
キョウ タカ. high, boasting
スウ アガ.メ adore, respect, revere, worship
シツ ウル lacquer, varnish, seven
コウ ミサ headland, cape, spit, promontory
ヘキ くせ くせ.に mannerism, habit, vice, trait, fault, kink
ユ タノ.シ たの.しい pleasure, happy, rejoice
イン ト sign of the tiger, 3-5AM, third sign of Chinese zodiac
ショウ reef, sunken rock
ナイ ダイ ノ アイ ナン の すなわ.ち from, possessive particle, whereupon, accordingly
シュウ ス しま continent, sandbar, island, country
トン barracks, police station, camp
カ カン かば birch
テン シン まき こずえ twig, ornamental evergreen
イン matrimony, marry
ガン ケワ.シ いわ いわお rock, crag, boulder
まが.い もど.き mimic, aim (a gun) at, nominate, imitate
ヘイ ベイ fence, wall, (kokuji)
シン くちびる lips
ボク モク ムツ. むつ.まじい むつ.む intimate, friendly, harmonious
leisure
ウ コ ゴ ナン barbarian, foreign
ユウ seclude, confine to a room
シュン タカ. けわ.しい high, steep
ソウ ゾウ つかさ ともがら へや cadet, friend
エイ ウタ. よ.む recitation, poem, song, composing
いや.しい いや.しむ いや.しめる lowly, base, vile, vulgar
あなど.る あなず.る scorn, despise, make light of, contempt
チュウ イ シュ シュウ い.る casting, mint
マツ rub, paint, erase
イ ジョウ military officer, jailer, old man, rank
つき Zelkova tree
レイ したが.う しもべ slave, servant, prisoner, criminal, follower
わざわい calamity, misfortune, evil, curse
チョウ butterfly
ラク dairy products, whey, broth, fruit juice
ケイ キョウ くき stalk, stem
スイ commander, leading troops, governor
セイ ゆ.く departed, die
vapor, steam
タク ミガ. polish
トク かくま.う hide, shelter, shield
キン えり collar, neck, lapel
ケイ ほたる lightning-bug, firefly
ショウ banana
widow, minority, few
リュウ ル lapis lazuli
diarrhea
commonplace, ordinary, employment
ホウ とも companion, friend
コウ pit, hole
ラン あい indigo
ゾク burglar, rebel, traitor, robber
サク しぼ.る squeeze
ハン ア paddy ridge, levee
リョ distant
バイ うた うた.う songs with samisen
コウ ア cavity, hole, slit, very, great, exceedingly
キツ タチバ mandarin orange
ソウ シュウ ス くちすす.ぐ くちそそ.ぐ うがい すす.ぐ gargle, rinse mouth
ロ リョ セボ spine, backbone
ゴウ torture, beat
ジョウ むすめ lass, girl, Miss, daughter
エン オン ウ. その garden, farm, park
ソン たつみ southeast
ト トウ ズ もり ふさ.ぐ やまなし woods, grove
ケイ たに たにがわ mountain stream, valley
オウ オキ venerable old man
bargain, reason, charge, suspicion, point, account, purity, honest, low price, cheap, rested, contented, peacef
キン つつし.む discreet, reverently, humbly
ドウ トウ ヒト pupil
ユウ ヨウ ユ ワ. boil, ferment, seethe, uproar, breed
キン ゴン コン ヨロコ. よろこ.ぶ take pleasure in, rejoice
ヨウ かま kiln, oven, furnace
ホウ ほ.める praise, extol
シュウ みにく.い しこ ugly, unclean, shame, bad looking
ショウ マ measuring box, 1.8 liter
ジュン martyrdom, follow by resigning
ハン ボン わずら.う わずら.わす anxiety, trouble, worry, pain, ill, annoy, nuisance, irksome
ハ ウズマ ともえ comma-design
テイ タダ.シ さいわ.い happiness
ガイ censure, criminal investigation
お.ちる くず.す くず.れる degenerate, descend to, lapse into
tariff, crop tax, borrowing
リョウ ロウ いつ かど angle, edge, corner, power, majesty
サン セン カケハ scaffold, cleat, frame, jetty, bolt (door)
ワ イ シタガ. Yamato, ancient Japan
婿 セイ むこ bridegroom, son-in-law
した.う pining, yearn for, love dearly, adore
beautiful, patterned
まか.り- や.める quit, stop, leave, withdraw, go
キョウ た.める rectify, straighten, correct, reform, cure, control, pretend, falsify
ボウ それがし なにがし so-and-so, one, a certain, that person
シュウ とら.われる captured, criminal, arrest, catch
カイ さきがけ かしら charging ahead of others
コウ にじ rainbow
コウ おおとり ひしくい large bird, wild goose
ヒツ ヒ ooze, flow, soak in, penetrate, secrete
オ ヨ おい.て お.ける ああ より at, in, on, as for
キュ strong and brave
ゼン steadily, gradually advancing, finally, barely
ブン mosquito
キ アオ hollyhock
ヤク unlucky, misfortune, bad luck, disaster
ソウ seaweed, duckweed
ロク フ さいわ.い fief, allowance, pension, grant, happiness
モウ ボウ ミョウ カシ chief, beginning
チャク テキ legitimate wife, direct descent (non-bastard)
ギョウ タカ. high, far
カク おど.かす menacing, dignity, majesty, threaten
sign of the snake or serpent, 9-11AM, sixth sign of Chinese zodiac
トツ でこ convex, beetle brow, uneven
チョウ ノビ. stretch
イン rhyme, elegance, tone
ソウ しも frost
ショウ nitrate, saltpeter
チョク ミコトノ いまし.める imperial order
キン セ parsley
キョウ アン コウ アン apricot
カン coffin, casket
ジュ Confucian
ホウ フ male mythical bird
ケイ キョウ カオ かお.る fragrant, balmy, favourable
ケイ エ サト wise
シュウ うれ.える うれ.い distress, grieve, lament, be anxious
ロウ たかどの watchtower, lookout, high building
ヒン フン アキ.ラ うるわ.しい refined, gentle
キョウ オウ スク. correct, save, assist
ビ ミ まゆ eyebrow
キン コン ツツシ. respect, revere, long for
シン たきぎ まき fuel, firewood, kindling
カツ brown, woollen kimono
たまわ.る たま.う たも.う grant, gift, boon, results
サ シ steep, craggy, rugged
ソウ おさ.める す.べる rule
ゼン つくろ.う darning, repair, mend, trim, tidy up, adjust
セン plug, bolt, cork, bung, stopper
スイ ミド かわせみ green
デン ネン ナマ あゆ freshwater trout, smelt
シン ハン ハ はしばみ hazelnut, filbert
オウ くぼ.む へこ.む ぼこ concave, hollow, sunken
エン ナマ.メ つや なま.めかしい あで.やか つや.めく glossy, luster, glaze, polish, charm, colorful, captivating
ソウ ソウジ いそが.しい all
チョウ ツ vine, ivy
レン ね.る tempering, refine, drill, train, polish
シュン ジュン ハヤブ falcon
ショ ナギ strand, beach, shore
チュウ inmost, heart, mind, inside
チク pursue, drive away, chase, accomplish, attain, commit
セキ しりぞ.ける reject, retreat, recede, withdraw, repel, repulse
キ ケ まれ まばら rare, phenomenal, dilute (acid)
lotus, Mt Fuji
ショウ ミコトノ imperial edict
コウ サツ swamp, shore
スウ ス ジュ ひな ひよこ chick, squab, duckling, doll
イ ユイ オモ.ウ おも.んみる これ consider, reflect, think
ユウ ウ タス.ケ help, assist
耀 ヨウ ヒカ かがや.く shine, sparkle, gleam, twinkle
タイ まゆずみ blackened eyebrows
アク ウルオ. あつ.い kindness
ショウ トウ ドウ あこが.れる yearn after, long for, aspire to, admire, adore
ショウ よい wee hours, evening, early night
モウ ボウ みだ.りに delusion, unnecessarily, without authority, reckless
シュン ジュン トン アツ. sincere, kind, considerate
シュウ ホジ おさ.める なが.い dried meat
ホ フ ハジ.メ for the first time, not until
シャク く.む bar-tending, serving sake, the host, draw (water), ladle, scoop, pump
サン テン かいこ こ silkworm
キ タノ.シ うれ.しい glad, pleased, rejoice
ソウ あお.い blue, pale
キ カガ.ヤ shine, light
ハン わか.つ distribute, disseminate, partition, understand
ただ only, free, in addition
limb, arms & legs
ダン タン まゆみ cedar, sandlewood, spindle tree
ガイ カイ かちどき やわらぐ victory song
スイ エ ケイ セイ ホウ comet
トウ mimeograph, copy
あずさ catalpa tree
チュウ ウ sign of the ox or cow, 1-3AM, second sign of Chinese zodiac
heir, succeed
キョウ カナ. かな.える grant, answer
セキ セ しお うしお eventide, tide, salt water, opportunity
kimono design
サク ツイタ conjunction (astronomy), first day of month
カ ガ キャ ギャ とぎ nursing, attending, entertainer
ボウ ホ モ ム せ うね furrow, 30 tsubo, ridge, rib
ショ extract, selection, summary, copy, spread thin
ソウ あき.らか さわ.やか たがう refreshing, bracing, resonant, sweet, clear
レイ リ クロ. dark, black, many
lazy, laziness
バン えびす barbarian
ゴ コ ヒ.エ さ.える こお.る be clear, serene, cold, skilful
オウ キョウ ゴウ かがや.き うつくし.い さかん flourishing, successful, beautiful, vigorous
ホウ キザ. も.える きざ.す めばえ show symptoms of, sprout, bud, malt
サイ シ しの.ぶ recollect, remember
イチ イツ ヒト I, one
ル リュ lapis lazuli
イン ユル じょう まこと.に license, sincerity, permit
コウ marquis, lord, daimyo
シ ジ マ う.える sow (seeds)
こい carp
arc, arch, bow
ヨウ はる.か far off, distant, long ago
シュ type of morning glory, rose of Sharon, althea
sparkle of jewelry, crystal
フ ツ. つ.ける affixed, attach, refer to, append
ヒョウ ヒュウ ア spotted, mottled, patterned, small tiger
ボウ モウ sign of the hare or rabbit, 5-7AM, fourth sign of Chinese zodiac, east
タン タダ. however, but
あや figured cloth, beautiful
いも potato
セン あかね madder, red dye, Turkey red
リョウ しの.ぐ endure, keep (rain)out, stave off, tide over, defy, slight, surpass
コウ ヒカ. しろ.い white, clear
sparkling water
キュウ いが まり burr, ball
ばば ばあ old woman, grandma, wet nurse
あけ あか scarlet, cardinal
チョウ たい sea bream, red snapper
レイ レン リョウ サト. あわ.れむ wise
ユウ ム うれ.える くに village, rural community, right village radical (no. 163)
ホウ なら.う emulate, imitate
ヘキ ヒャ blue, green
タク ツク トク ツツ. ついば.む peck, pick up
ジョウ ユタ わら good crops, prosperity, 10**28
ユウ ト west, bird, sign of the bird, 5-7PM, tenth sign of Chinese zodiac, sake radical (no. 164)
テイ ダ serving our elders
ケン つま.しい つづまやか frugal, economy, thrifty
ユ ユウ ジク ゆず citron
ケン まゆ きぬ cocoon
エキ ヤク また also, again
ジュン シュン はか.る まこと consult with
サイ と.る いろどり dice, form, appearance, take, coloring
サ シャ ウスギ gauze, gossamer
levy, ode, prose, poem, tribute, installment
ボウ ム ひとみ pupil of the eye
キュウ beautiful black jewel, nine
ニ ジ ふた.つ そえ II, two, second
スイ つむ おもり weight, plumb bob, sinker
シュン ひちくど.い くど.い くどくど ねんご.ろ tedious
コウ しあわ.せ さいわ.い happiness, luck
トウ pox, smallpox
ショウ ソウ ふえ a reed instrument
カン ツヨ. strong, just, righteous, peace-loving
サ シャ Buddhist surplice
ジュン シュン の.ぶ まこと.に alike, truth
ジ ニ ノ なんじ しかり その you, thou, second person
モウ コウ カウ decrease
コウ ボウ すばる the Pleiades
セン pig iron
カン reed used to cover tatami
レイ リョウ ワザオ actor
セキ おお.きい large, great, eminent
ユウ なだ.める ゆる.す soothe, calm, pacify
コウ ひろ.い deep and broad
アン おそ.い late, quiet, sets (sun)
ギ キ わざ わざおぎ deed, skill
チン majestic plural, imperial we
テキ イタ. みち みち.びく すす.む edify, way, path
リン カン いと thread, silk cloth
ショ ソ ショウ カ. moreover, also, furthermore
ドウ シュン わらわ わらべ おわ.る end, finish
シン あした とき あさ morning, early
officer, an official
サン さん.たる あき.らか きらめ.く きら.めく brilliant
麿 I, you, (kokuji)
ショウ ジュ ヨウ ホメ. かたち たた.える eulogy
カ コ counters for things
フウ かえで maple
リン jewel, tinkling of jewelry
あおぎり Chinese parasol tree, phoenix tree
サイ かな how, what, alas, (question mark)
レイ みお water route, shipping channel
もんめ め ひゃくめ monme, 3.75 grams, (kokuji)
セイ ジョウ あきらか clear
キン コン えり neck, collar, lapel
なぎ な.ぐ lull, calm, (kokuji)
ショウ こずえ くすのき treetops, twig
ヘイ ひのえ third class, 3rd, 3rd calendar sign
サツ ソウ さっ.と suddenly, smoothly
eggplant
シャク ladle, one tenth of a go, dip
ジョ ショ ゆる.す excuse, tolerate, forgive
ロ ル ふき butterbur, bog rhubarb
コ ゴ ancestral offering receptacle
ジュン abide by, follow, obey, learn
リョウ あきらか clear
リョウ かがりび burn, bonfire
おそれ uneasiness, fear, anxiety, concern
シュ シュウ ひいらぎ holly
ユウ ウ タス.ケ すす.める urge to eat
エツ audience, audience (with king)
おの axe, 1.32 lb, catty, counter for loaves of bread
スウ シュウ タカ. かさ かさ.む be aggravated, grow worse, grow bulky, swell
ナツ ダツ さ.す お.す press, print, affix a seal, stamp
lotus
マツ バツ jasmine
ケ カ a coarse camlet
ヨウ かがや.く ひかり shine
よしみ よい friendship, intimacy
ヤ イ. melting, smelting
カン しおり bookmark, guidebook
コン ground-breaking, open up farmland
ケイ つよ.い strong
ショウ iris
タン ダン あき.らか あきら ただし あさ あした nightbreak, dawn, morning
リョウ ム type of deciduous tree, grey starling
エイ あき.らか intelligence, imperial
チュウ つむぎ つむ.ぐ pongee (a knotted silk cloth)
イン タ descendent, issue, offspring
リン きびし.い cold, strict, severe
ガイ カイ sign of the hog, 9-11PM, twelfth sign of the Chinese zodiac
シャク baron, peerage, court rank
チョウ は.れる ふく.らむ ふく.れる dilate, distend, bulge, fill out, swell
リン Chinese unicorn, genius, giraffe, bright, shining
リ ライ レイ jasmine
タ タイ おご.る にご.る よな.げる luxury, select
ヨウ たま beautiful as a jewel
みが.く polish
ヤ ジャ question mark
やし coconut tree
ゲン いと string, cord, samisen music
ジョウ ショウ タス.ケ すく.う help
glassy, lapis lazuli
ケイ キ star, god of literature
でく model, molding
コウ ゴウ タカ.ブ あ.がる たか.い rise
まさ まさめ まさき straight grain, spindle tree, (kokuji)
たのし.む ひか.る ひろ.い よろこ.ぶ かわ.く あきらか ひろ.める ひろ.まる bright, sunny, prosperous, merry
キン すみれ the violet
リョウ マコト あきら.か fact, reality, understand, appreciate
キク キュウ マ ball
リョウ towering in a row
ラン みだ.りに みだ.りがましい excessive, overflow, spread out
ショウ ソウ ハヤ. victory, fast

belajar bahasa jepang

Huruf bahasa Jepang

Bahasa Jepang hanya memiliki 5 huruf vokal: a, i, u, e, o. Huruf vokal yang tegas, jelas dan tajam diucapkan.

Ah (a), kita (i) suara (u) cewe (e) topan (o).

Hiragana

Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau ‘tulisan wanita’ karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.

Kegunaan Hiragana

             menulis akhiran kata (okurigana, 送り仮名). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: 送る. Yang bercetak tebal itulah okurigana.

             menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).

             perkataan-perkataan yang penulisan Kanji-nya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.

             menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).

             menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:

べんきょう

勉強する

Huruf-huruf Hiragana

Berikut adalah tabel yang menampilkan daftar huruf-huruf hiragana beserta romanisasi Hepburnnya (huruf dalam warna merah sudah tidak digunakan):

huruf hidup yōon
あ a い i う u え e お o (ya) (yu) (yo)
か ka き ki く ku け ke こ ko きゃ kya きゅ kyu きょ kyo
さ sa し shi す su せ se そ so しゃ sha しゅ shu しょ sho
た ta ち chi つ tsu て te と to ちゃ cha ちゅ chu ちょ cho
な na に ni ぬ nu ね ne の no にゃ nya にゅ nyu にょ nyo
は ha ひ hi ふ fu へ he ほ ho ひゃ hya ひゅ hyu ひょ hyo
ま ma み mi む mu め me も mo みゃ mya みゅ myu みょ myo
や ya ゆ yu よ yo
ら ra り ri る ru れ re ろ ro りゃ rya りゅ ryu りょ ryo
わ wa ゐ wi ゑ we を wo
ん n
が ga ぎ gi ぐ gu げ ge ご go ぎゃ gya ぎゅ gyu ぎょ gyo
ざ za じ ji ず zu ぜ ze ぞ zo じゃ ja じゅ ju じょ jo
だ da ぢ (ji) づ (zu) で de ど do ぢゃ (ja) ぢゅ (ju) ぢょ (jo)
ば ba び bi ぶ bu べ be ぼ bo びゃ bya びゅ byu びょ byo
ぱ pa ぴ pi ぷ pu ぺ pe ぽ po ぴゃ pya ぴゅ pyu ぴょ pyo 
  •  (wi) dalam hiragana, atau  dalam katakana adalah salah satu huruf Jepang atau kana yang masing-masing melambangkan satu mora. ゐ dalam hiragana memiliki 1 goresan penulisan yang rumit, huruf ini merupakan bentuk modifikasi dari huruf kanji 為, sedangkan ヰ dalam katakana memiliki 4 goresan, huruf ini diambil dari huruf kanji 乎. Sekarang huruf ini jarang digunakan dan langka ditemukan dalam naskah bertulisan Jepang.
  •  dalam hiragana, atau  dalam katakana, adalah salah satu huruf Jepang atau kana. ゑ memiliki 1 goresan yang rumit, sedangkan ヱ memiliki 3 goresan sederhana, masing-masing keduanya adalah bentuk modifikasi yang berasal dari kanji 恵 (“kei, e”) yang artinya adalah “rasa, keuntungan”. Kedua huruf tersebut masing-masing melambangkan fonem [ɰe], namun penggunaannya hampir tidak ada sangat jarang terjadi, penggunaannya tidak direkomendasikan dan lebih dianjurkan menggunakan kombinasi kana ウェ (ue) daripada ヱ (we), contoh pada kata serapan west, penulisannya lebih dianjurkan ウェスト (uesuto) daripada ヱスト (wesuto).

Katakana

Katakana adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang (外来語/gairaigo) selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata-kata asli bahasa Jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja.

Huruf-huruf Katakana

Tabel I

Tabel pertama ini berisi huruf-huruf katakana standar. (huruf dalam warna merah tidak digunakan):
ア a イ i ウ u エ e オ o
カ ka キ ki ク ku ケ ke コ ko キャ kya キュ kyu キョ kyo
サ sa シ shi ス su セ se ソ so シャ sha シュ shu ショ sho
タ ta チ chi ツ tsu テ te ト to チャ cha チュ chu チョ cho
ナ na ニ ni ヌ nu ネ ne ノ no ニャ nya ニュ nyu ニョ nyo
ハ ha ヒ hi フ fu ヘ he ホ ho ヒャ hya ヒュ hyu ヒョ hyo
マ ma ミ mi ム mu メ me モ mo ミャ mya ミュ myu ミョ myo
ヤ ya ユ yu ヨ yo
ラ ra リ ri ル ru レ re ロ ro リャ rya リュ ryu リョ ryo
ワ wa ヰ wi ヱ we ヲ wo
ン n
ガ ga ギ gi グ gu ゲ ge ゴ go ギャ gya ギュ gyu ギョ gyo
ザ za ジ ji ズ zu ゼ ze ゾ zo ジャ ja ジュ ju ジョ jo
ダ da ヂ ji ヅ zu デ de ド do
バ ba ビ bi ブ bu ベ be ボ bo ビャ bya ビュ byu ビョ byo
パ pa ピ pi プ pu ペ pe ポ po ピャ pya ピュ pyu ピョ pyo

Tabel II

Tabel kedua berisi huruf-huruf tambahan dalam zaman modern. Ini biasanya digunakan untuk merepresentasikan kata-kata dari bahasa asing.

イェ ye
ウィ wi ウェ we ウォ wo
ヴァ va ヴィ vi ヴ vu ヴェ ve ヴォ vo
シェ she
ジェ je
チェ che
ティ ti トゥ tu
テュ tyu
ディ di ドゥ du
デュ dyu
ツァ tsa ツィ tsi ツェ tse ツォ tso
ファ fa フィ fi フェ fe フォ fo
フュ fyu

Kanji

Kanji (漢字), secara harfiah berarti “aksara dari Han”, adalah aksara Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji adalah salah satu dari empat set aksara yang digunakan dalam tulisan modern Jepang selain kana (katakana, hiragana) dan romaji.

Kanji dulunya juga disebut mana (真名) atau shinji (真字) untuk membedakannya dari kana. Aksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan). Sementara itu, hiragana (zaman dulu katakana) umumnya dipakai sebagai okuriganauntuk menuliskan infleksi kata kerja dan kata-kata yang akar katanya ditulis dengan kanji, atau kata-kata asli bahasa Jepang. Selain itu, hiragana dipakai menulis kata-kata yang sulit ditulis dan diingat bila ditulis dalam aksara kanji. Kecuali kata pungut, aksara kanji dipakai untuk menulis hampir semuakosakata yang berasal dari bahasa Tionghoa maupun bahasa Jepang.

Cara pengucapan

Huruf kanji mempunyai 2 cara baca, yaitu kunyomi (cara baca Jepang), dan onyomi (cara baca Cina). Pertanyaan yang muncul dari kalian mungkin kapan kanji tersebut dibaca kunyomi dan kapan dibaca onyomi? Secara umum ketika sebuah kanji berdiri sendiri dan memberi suatu arti bagi kanji tersebut (tidak digabungkan dengan kanji lain) maka kita menggunakan cara baca kunyomi. Dan apabila sebuah kanji digunakan bersama dengan kanji lainnya, maka kita menggunakan cara baca onyomi.

Contoh:

月(つき)

Karena berdiri sendiri, maka dibaca “tsuki” (つき)

一月(いちがつ)

Karena digabungkan dengan kanji lain, yaitu kanji 一(いち)、maka dibaca “gatsu”(がつ)

Namun demikian ada beberapa kanji yang tidak mengikuti aturan di atas, oleh karena itu anda harus berhati-hati.

Untuk mendownload kanji level N1 klik >> JLPT N1 Kanji List